Peduli Kesehatan Dengan “Sadari”

Penulis: Nurhayati

Pada tanggal 15 Februari, bertepatan dengan Hari Kanker Sedunia, Tzu Chi Hospital mengadakan penandatanganan MoU dengan YKPI (Yayasan Kanker Payudara Indonesia). Pada saat itu juga diadakan seminar tentang kanker payudara.

Sebagai seorang wanita, sudah selayaknya kita peduli terhadap kesehatan kita, terutama mengenai penyakit kanker payudara. Di sana, banyak ilmu yang dapat kita ambil manfaatnya, baik untuk diri kita sendiri maupun untuk dibagikan kepada teman atau saudara kita yang sesama perempuan. Mengapa kita sebagai perempuan perlu tahu tentang hal ini? Ternyata, tanpa disadari, penyakit kanker di Indonesia menempati peringkat pertama di Asia Tenggara pada tahun 2018. Sebagai seorang guru IPA, ilmu ini penting untuk saya sampaikan kepada siswi-siswi saya agar mereka peduli terhadap kesehatan diri mereka.

Dr. Abdul Rachman SpB(k)Onk, sebagai Spesialis Bedah Onkologi Universitas Indonesia, Bedah Umum Universitas Indonesia, dan Dokter Umum Universitas Trisakti Jakarta, memberikan edukasi kepada kita para wanita untuk lebih peduli terhadap penyakit tersebut karena gejala awal dari penyakit ini sering kali tidak kita rasakan. Hampir sebagian besar penderita penyakit ini menyadarinya setelah stadium tiga ke atas. Hal inilah yang membuat angka kematian akibat kanker sangat tinggi. Oleh karena itu, diperlukan pengenalan sejak dini terhadap penyakit tersebut, supaya wanita dapat menyadarinya lebih awal.

Wanita yang berisiko menderita penyakit ini antara lain: haid pertama berusia kurang dari 12 tahun, menopause lebih dari usia 55 tahun, tidak menikah atau tidak mempunyai anak dan tidak menyusui, obesitas, serta stres. Oleh karena itu, perlu dilakukan skrining sejak dini agar deteksi kanker payudara dapat diketahui dan para wanita memiliki tingkat harapan hidup yang lebih tinggi. Skrining yang paling mudah dilakukan adalah mendeteksi sendiri, dan hal ini dapat kita lakukan sendiri di rumah dengan “SADARI” (Periksa Payudara Sendiri). Skrining sendiri dapat dilakukan setiap bulan sekali. Untuk wanita yang masih haid, skrining dilakukan pada hari ke 7–10 setelah hari pertama menstruasi, dan untuk wanita yang sudah menopause, dapat dilakukan pada tanggal tertentu yang mudah diingat setiap bulannya.

Tujuan dilakukan “SADARI” ini adalah untuk melihat perubahan yang ada pada payudara sehingga kita dapat segera melakukan konsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab perubahan, kelainan, serta gejalanya. Selain itu, kita juga diajarkan cara melakukan “SADARI” dengan tepat dan benar. Ilmu dasar ini perlu saya berikan kepada siswi-siswi saya agar mereka peduli dan menyayangi diri mereka, sehingga kita para wanita memiliki harapan hidup yang lebih tinggi.