Mengupas Bahasa Gaul Generasi Alpha
Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah membawa perubahan besar dalam semua aspek kehidupan menusia, termasuk cara berkomunikasi. Salah satu hal yang menarik dari cara berkomunikasi ini adalah penggunaan bahasa gaul. Bahasa gaul ini sering hanya dipahami oleh generasi penggunanya sehingga dapat mengganggu jalannya komunikasi. Oleh karena itu sebagai orang tua dan pendidik saat ini penting untuk dapat memahami bahasa gaul generasi saat ini yaitu generasi alpha.
Menurut KBBI VI, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia nonformal yang digunakan oleh komunitas tertentu atau daerah tertentu untuk pergaulan. Bahasa gaul setiap generasi memiliki kekhasan masing-masing. Demikian juga dengan bahasa gaul generasi alpha juga memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan zamannya. Generasi alpha adalah generasi yang lahir setelah tahun 2010. Artinya, generasi alpha tumbuh di lingkungan yang penuh dengan teknologi dan dunia serba digital. Dengan demikian bahasa gaul gen alpa ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi komunikasi (TikTok, Instagram), internet, dan bahasa asing.
Bahasa gaul generasi alpha memiliki fungsi sebagai cerminan identitas diri generasi yang sangat dekat dengan teknologi sehingga dapat terhubung dengan sesama mereka. Generasi alpha yang mayoritas adalah pengguna media sosial, maka bahasa gaul ini berfungsi sebagai sarana untuk mengekpresikan diri mereka dan juga sarana kreativitas di media sosial mereka.
Menurut Steven Angjaya, siswa kelas 9 SMP Cinta Kasih Tzu Chi, beberapa istilah yang saat ini sering digunakan oleh generasi alpha adalah sigma. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang keren dan populer. Istilah lainnya adalah rizz dari kata kharisma yang menggambarkan daya tarik atau pesona seseorang. Selain itu, menurut Jerico Silaban yang juga siswa kelas 9 SMP Cinta Kasih Tzu Chi, istilah Mewing juga sering digunakan oleh generasi alpha. Makna kata ini adalah tindakan meletakkan lidah di langit-langit untuk mendapatkan garis rahang yang lebih tajam. Tujuannya adalah untuk menunjukkan wajah yang keren. Ada juga istilah yang memiliki konotasi negatif, yaitu istilah skibidi yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang buruk dan jahat. Skibidi ini berasal dari seri YouTube yaitu Skibidi Toilet.
Istilah-istilah yang populer di kalangan generasi alpha tersebut dapat berdampak positif maupun negatif. Di satu sisi penggunaan bahasa gaul tersebut dapat meningkatkan kreativitas dan membuka jalinan komunikasi yang lebih luas generasi alpha dengan sesama komunitasnya. Akan tetapi, penggunaan bahasa gaul juga dapat mengganggu jalannya komunikasi dengan generasi yang bukan komunitasnya karena tidak mengerti istilah yang digunakan. Contohnya adalah komunikasi antara guru dan orang tua dengan anak-anak saat ini yang memiliki perbedaan generasi yang cukup jauh. Selain itu penggunaan bahasa gaul dengan tingkat frekuensi yang sering dikhawatirkan dapat menggeser penggunaan bahasa formal.
Dengan semakin banyaknya bahasa gaul yang digunakan oleh gen alpha saat ini, maka orang tua dan pendidik sebenarnya tidak perlu khawatir. Dengan memahami bahasa gaul tersebut justru dapat dimanfaatkan untuk membangun kedekatan hubungan antara orang tua dengan anak dan antara guru dengan murid. Untuk proses pembelajaran, guru dapat memasukkan istilah tersebut sehingga siswa merasa dapat terhubung dan dapat meningkatkan semangat belajar. Namun demikian, harus ada batasan dalam penggunaan bahasa gaul agar jangan sampai mengganggu penggunaan bahasa formal dan materi utama dalam proses pembelajaran.
Oleh : Yuwanti