Melatih Remaja Tangguh dalam Iman dan Pelayanan lewat Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMK Cinta Kasih Tzu Chi
Di tengah modernisasi dan perubahan zaman, gereja dan lingkungan memiliki peranan yang besar dan penting, yang membentuk remaja bukan hanya kuat secara fisik maupun mental, tetapi juga kuat secara kerohanian dalam iman dan pelayanan. Pendidikan Agama Kristen menjadi sarana yang strategis dalam membentuk iman dan kerohanian remaja. Melalui pembelajaran PAK, dapat dibentuk nilai-nilai kekristenan yang kuat dan kokoh. Materi pelajaran yang bukan hanya bersifat teoritis, tetapi juga memiliki sifat aktif dalam pelayanan, kasih kepada sesama, dan panggilan hidup mereka dalam Kristus.
Di akhir semester ini, siswa kelas XI SMK Cinta Kasih Tzu Chi melakukan kegiatan ibadah dalam pembelajaran agama Kristen. Masing-masing siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 5-6 orang. Setiap anggota mempersiapkan ibadahnya masing-masing. Setiap anggota memiliki tanggung jawab masing-masing, ada yang menjadi Worship Leader, penyanyi, pemain musik, operator, bahkan pembawa sharing renungan di depan. Masing-masing siswa melakukan tanggung jawabnya dengan baik. Setiap pujian dan doa yang dinaikkan dengan sungguh-sungguh menambahkan iman percaya mereka. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membangun jiwa pelayanan yang tinggi di gereja masing-masing.
Lewat pembelajaran agama Kristen yang dilakukan di sekolah, siswa-siswi dapat belajar dan melatih mental serta jiwa mereka, serta memperkuat iman mereka. Sehingga terciptalah remaja-remaja yang tangguh, bukan hanya dalam prestasi akademik saja, melainkan juga dalam spiritual atau iman percaya mereka. Dalam kegiatan ini, harapannya siswa-siswi SMK Cinta Kasih Tzu Chi memiliki ketangguhan iman yang kuat. Ketangguhan iman ini tercermin dari keberanian siswa menyuarakan kebenaran di tengah lingkungan yang memiliki ras, suku, agama, dan etnis yang berbeda-beda, lewat sikap dan tanggung jawab mereka sebagai murid Kristus.
Siswa-siswi diminta untuk tetap berkomitmen untuk terus terlibat dalam kegiatan rohani, baik di sekolah maupun di gereja masing-masing. Dengan iman yang semakin kuat, maka akan muncullah remaja yang tangguh yang bersedia mengampuni, mengasihi, dan melayani sesama, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Penulis: Ernesta Panjaitan