SMK Cinta Kasih Tzu Chi Ikut Serta dalam OPSI DKI dengan Inovasi Text to Speech untuk Tuna Wicara
Ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tingkat DKI Jakarta kembali digelar sebagai wadah bagi pelajar untuk menampilkan karya ilmiah berbasis penelitian dan inovasi teknologi. Tahun ini, SMK Cinta Kasih Tzu Chi turut serta dengan mengirimkan satu tim unggulan yang beranggotakan Jericho dan Evellyn dari jurusan PPLG (Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim) dan MPLB (Manajemen Perkantoran).
Dalam lomba OPSI yang berfokus pada penelitian dan implementasi teknologi, Jericho dan Evellyn menghadirkan karya berjudul “Implementasi Platform Digital Text to Speech untuk Tuna Wicara”. Penelitian ini berangkat dari kepedulian terhadap penyandang disabilitas, khususnya tuna wicara, yang sering mengalami hambatan dalam berkomunikasi sehari-hari.
Inovasi Penelitian
Proyek ini memanfaatkan teknologi Text to Speech (TTS) yang dikembangkan menjadi sebuah platform digital ramah pengguna. Fungsinya adalah membantu tuna wicara menyampaikan pesan dalam bentuk suara melalui perangkat digital. Dengan antarmuka sederhana, pengguna cukup mengetikkan teks yang ingin disampaikan, lalu sistem secara otomatis mengubahnya menjadi suara yang bisa diperdengarkan kepada lawan bicara.
Selain memfokuskan pada aspek teknis, penelitian ini juga mengkaji dampak sosial dari penerapan teknologi TTS. Harapannya, inovasi ini dapat menjadi solusi nyata untuk meningkatkan aksesibilitas komunikasi dan mendorong inklusivitas bagi penyandang disabilitas.
Dukungan Sekolah
Pihak SMK Cinta Kasih Tzu Chi menyampaikan kebanggaan atas semangat penelitian yang ditunjukkan Jericho dan Evellyn. Menurut guru pembimbing, keterlibatan siswa dalam OPSI bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga kesempatan untuk menumbuhkan rasa empati, kreativitas, serta kemampuan berpikir kritis dalam mencari solusi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kesimpulan
Keikutsertaan SMK Cinta Kasih Tzu Chi dalam OPSI DKI melalui penelitian Text to Speech untuk tuna wicara menjadi bukti nyata bahwa siswa SMK mampu melahirkan inovasi yang tidak hanya unggul secara teknologi, tetapi juga memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi. Dengan inovasi ini, diharapkan penyandang tuna wicara dapat memiliki sarana komunikasi yang lebih mudah dan setara di tengah masyarakat.
Penulis: Jaka Taruna