Baterai Menarik

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) punya peran penting dalam membantu siswa memahami berbagai fenomena yang terjadi di sekitar. Salah satu bidang dalam IPA yang menarik adalah bidang listrik dan magnet, yang membahas tentang cara membuat magnet menggunakan arus listrik, atau yang dikenal sebagai elektromagnet. Penemuan elektromagnet telah memberikan ide inovasi modern, seperti bel listrik hingga mesin industri.
Elektromagnet adalah jenis magnet yang bisa dibuat dengan cara mengalirkan arus listrik ke dalam kawat yang dibentuk menjadi lingkaran dan ditempatkan di sekitar batang besi. Ketika arus listrik mengalir, batang besi tersebut akan menjadi magnet sementara dan mampu menarik benda-benda logam di sekitarnya. Namun, ketika arus listrik tidak lagi mengalir, kemampuan magnet tersebut akan hilang.
Prinsip kerja elektromagnet cukup mudah dipahami. Saat arus listrik mengalir melalui kawat tembaga yang dibungkus di sekitar inti besi, arus tersebut menciptakan medan magnet di sekitar kawat. Medan magnet dari setiap lilitan kawat saling bertambah, sehingga inti besi menjadi magnet sementara. Jika arus listrik dimatikan, medan magnet akan hilang dan inti besi kembali ke kondisi awalnya. Kekuatan elektromagnet dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: jumlah lilitan kawat, besarnya arus listrik, dan jenis inti besi.

Prinsip elektromagnet pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Hans Christian Oersted pada tahun 1820. Beliau menemukan bahwa arus listrik bisa menciptakan medan magnet di sekitarnya. Hasil penemuan ini kemudian dikembangkan oleh ilmuwan lain seperti Michael Faraday dan James Clerk Maxwell.
Pada kegiatan pembelajaran IPAS kelas 4A, 4B, dan 4D di SDS Cinta Kasih Tzu Chi yang dilaksanakan pada Rabu, 10 September 2025 dan Kamis, 11 September 2025, siswa-siswi melakukan praktikum membuat elektromagnet. Alat dan bahan dipersiapkan oleh masing-masing individu sebelum praktikum dilaksanakan.
Sebelum siswa-siswi melakukan praktikum individu, guru mempraktikkannya terlebih dahulu di depan kelas. Setelah itu, siswa-siswi diminta untuk membuat elektromagnet secara individu. Antusias siswa-siswi sangat luar biasa, mereka terus mencoba sampai benda magnetis di sekitar dapat terangkat oleh magnet buatan mereka. Siswa-siswi membuat elektromagnet dengan baterai sebagai sumber listrik dan paper clip sebagai benda magnetis.

Setelah melakukan praktikum membuat elektromagnet, siswa-siswi mengisi LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang telah dipersiapkan oleh guru. Usaha dan kerja keras mereka membuahkan hasil; selama kurang lebih 80 menit pembelajaran, banyak dari mereka yang berhasil membuat elektromagnet. Setelah praktik, beberapa siswa-siswi diminta untuk presentasi cara kerja elektromagnet secara singkat dengan menggunakan bahasa mereka sendiri.
Penulis: Suwanti Yolanda Agustina, S.Pd.