Belajar dan Bertumbuh Melalui Kompetisi – HuMan Week 2025

Humanistic Culture and Mandarin Week, yang biasa disingkat HuMan Week, merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi untuk seluruh unit, mulai dari TK hingga SMA/K. Kegiatan yang berlangsung sekitar satu bulan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Mandarin siswa serta mengasah keterampilan mereka melalui berbagai perlombaan. Kegiatan ini dimulai dengan berbagai lomba sejak awal Januari, hingga mencapai puncak acara yang biasanya dilaksanakan pada pertengahan atau akhir Februari.

Untuk unit SMP, HuMan Week tahun ini mencakup tujuh jenis perlombaan. Dari sisi bahasa Mandarin, terdapat lomba bernyanyi duet, Mandarin Bee, dan lomba bercerita. Sedangkan dari aspek budaya humanis, ada lomba membuat video inspiratif pendek, lomba kata perenungan, lomba membuat produk dari bahan daur ulang, dan lomba isyarat tangan yang merupakan lomba wajib setiap tahunnya. Dari tujuh lomba tersebut, tiga lomba (bernyanyi, bercerita, dan isyarat tangan) akan dipertandingkan kembali pada puncak acara untuk menentukan juara.

HuMan Week tahun ini mengusung tema: “Giat Mengembangkan Perhatian Benar untuk Belajar dan Sadar; Tekun dan Bersemangat dalam Mempraktikkan Jalan Bodhisattva.” Tema ini berbeda dengan tema tahun lalu yang lebih mengedepankan pelestarian lingkungan dan menjaga bumi. Dengan tema tahun ini, 师公上人 (Master Cheng Yen) berharap para siswa dapat kembali fokus pada pelatihan diri mereka masing-masing, terus belajar, dan mempraktikkan ajaran-ajaran yang telah diajarkan-Nya. Sebagai siswa SMP, hal yang dapat mereka usahakan adalah menjadi pribadi yang bertanggung jawab, tekun, dan berperilaku sopan terhadap siapa pun. Poin penting inilah yang menjadi landasan ide konten video pendek inspiratif yang dibuat oleh para peserta lomba.

Kerja sama antara siswa, wali kelas, dan bapak/ibu guru panitia memastikan acara dapat berjalan dengan lancar. Salah satu lomba yang menjadi pusat perhatian adalah lomba isyarat tangan, di mana belasan peserta dari setiap kelas mempelajari lirik lagu dalam bahasa Mandarin, berlatih cara bernyanyi, menyusun formasi, hingga menghafal gerakan, yang semuanya dibimbing oleh guru bahasa Mandarin dan wali kelas. Mereka sering memanfaatkan waktu luang atau waktu setelah jam pelajaran untuk berlatih bersama. Dari proses latihan dan kebersamaan ini, siswa diajarkan pentingnya kerja sama, kekompakan, dan kepedulian terhadap satu sama lain.

Pada puncak acara, yang berlangsung pada Kamis, 20 Februari 2025, terdapat delapan juri yang terdiri dari guru unit SMA/K serta relawan senior dari komunitas HeQi Barat. Salah satu juri, Ailing Shigu, yang merupakan mantan pembawa berita dan penerjemah handal yang sering membantu dalam kegiatan Tzu Chi, memuji keberanian siswa/i yang tampil dalam lomba bercerita bahasa Mandarin dan melihat potensi luar biasa yang dimiliki oleh mereka. Acara yang berlangsung sekitar empat jam di aula Gedung C sekolah ini ditutup dengan sorakan serta tawa bahagia dari para siswa yang memenangkan perlombaan.

Semoga dengan diadakannya kegiatan rutin tahunan seperti ini, kemampuan dan praktik bahasa Mandarin siswa/i Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dapat semakin meningkat, jiwa bersaing positif dapat terus berkembang, dan pesan Master dapat diresapi oleh para murid serta berguna bagi kehidupan mereka di masa depan.

Penulis: Dhammasuta