Generasi Muda Berbagi Kasih: Kunjungan ke Panti Jompo Tresna Werdha Budi Mulia 2
Jakarta, 15 Februari 2025 – Dalam rangka merayakan Humanistic Culture of Tzu Chi dan Mandarin Week 2025, siswa SMA-SMK Cinta Kasih Tzu Chi menggelar kunjungan sosial bertajuk Dream – Daring to Reach Everyone and Make a Difference di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2, Cengkareng, Jakarta Barat. Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian generasi muda terhadap para lansia serta menghadirkan kebahagiaan bagi penghuni panti.
Menurut Ketua Pembina Acara, Laoshi Mulyawan, kegiatan ini didasari oleh keprihatinan terhadap realitas sosial di mana masih banyak anak muda yang menganggap orang tua sebagai beban dan memilih menitipkan mereka ke panti jompo. “Kami ingin menanamkan nilai kepedulian kepada siswa agar mereka lebih menghargai dan menyayangi orang tua mereka selagi masih ada,” ujarnya.
Sebanyak 24 siswa, termasuk panitia dan relawan, berpartisipasi dalam kegiatan ini. Mereka mengisi waktu bersama para Opa dan Oma dengan berbagai aktivitas menyenangkan seperti senam ringan, menyanyi, bermain gim, serta berbagi bingkisan. Salah satu momen paling menyentuh adalah saat para siswa diajak berbincang langsung dengan penghuni panti, yang dengan penuh kehangatan berbagi cerita tentang kehidupan mereka.
Collin Mikhael Siswanto, siswa kelas 10 SMA yang menjadi peserta kunjungan, mengaku bahwa kunjungan ini membangkitkan perasaan haru dan bahagia sekaligus. “Saya senang bisa menghibur Opa dan Oma, tapi juga sedih mendengar kisah hidup mereka yang sangat menyentuh hati. Saya jadi teringat nenek saya sendiri,” ungkapnya. Salah satu momen paling berkesan baginya adalah ketika ia menerima hadiah berupa topi rajutan buatan para penghuni panti, yang menurutnya merupakan kenang-kenangan penuh makna.
Hal serupa juga dirasakan Gwen Anellys, siswa kelas 10 SMK. Baginya, sesi berbagi cerita dengan para lansia menjadi bagian yang paling berkesan. “Selain bisa berbagi cerita, saya juga mendapat banyak pelajaran hidup. Saya jadi lebih memahami perasaan Opa dan Oma di panti jompo serta belajar untuk lebih menghargai orang-orang di sekitar saya,” katanya.
Interaksi antara siswa dan para penghuni panti penuh dengan kehangatan, tawa, dan air mata haru. Para lansia merasa bahagia dengan kunjungan ini, bahkan menganggap para siswa sebagai keluarga baru. “Kami sangat senang, serasa dikunjungi oleh cucu-cucu sendiri,” ujar salah satu penghuni panti dengan mata berbinar.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan kebahagiaan bagi para lansia, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi para siswa. Mereka belajar bahwa orang tua adalah sosok yang harus dihormati dan disayangi, apa pun keadaannya. Setelah mengikuti kegiatan ini, Collin dan Gwen bertekad untuk lebih menghargai dan meluangkan waktu bagi keluarga mereka, terutama untuk orang tua dan kakek-nenek mereka.
Sebagai penutup, Laoshi Mulyawan menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan di masa depan. “Harapan kami, semakin banyak generasi muda yang terdorong untuk melakukan aksi nyata dalam menebarkan kasih sayang dan kepedulian terhadap orang tua,” tuturnya. Dengan semangat kepedulian yang terus tumbuh, diharapkan akan semakin banyak pemuda yang memahami bahwa orang tua bukanlah beban, melainkan anugerah yang patut dijaga dan dihargai.
Jurnalis: Adi Kristanto
Fotografer: Karina Gabrielle W, Wynne Yongen (Siswa SMA CKTC) dan Divani Murti D. (Siswa SMK CKTC)