Kreativitas Mendaur Ulang Sampah Plastik
Sampah plastik menjadi salah satu permasalahan lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai, mencemari tanah, dan air. Dampak negatif sampah plastik perlu diminimalisasi dengan menjaga keseimbangan alam. Kerjasama berbagai pihak perlu dilakukan agar keseimbangan alam terjaga. Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi merupakan salah satu sekolah yang mendukung keseimbangan alam. Program kepedulian terhadap lingkungan menjadi program unggulan di sekolah. Salah satu kepedulian lingkungan yang diterapkan di sekolah yaitu mendaur ulang sampah.
Daur ulang sampah kali ini yaitu mengolah sampah plastik. Pada pembelajaran P5 dengan tema pengolahan sampah anorganik (plastik), peserta didik secara berkelompok mendaur ulang sampah plastik yang tak bernilai menjadi produk baru yang bermanfaat. Peserta didik menghasilkan berbagai ide kreatif dalam daur ulang sampah plastik, salah satunya yaitu sandal rumah dari kantong plastik.

Sandal Rumah dari Katong Plastik
Kantong plastik, yang biasanya menjadi limbah yang tak bernilai, diubah menjadi sandal rumah yang sangat bermanfaat karena beralih fungsi. Bahan untuk membuat sandal rumah dari kantong plastik yaitu kantong plastik, kardus, gunting, dan lem tembak. Cara pembuatannya mudah, yaitu kardus dicetak sesuai ukuran kaki, kantong plastik disetrika yang sudah ditutupi kertas agar tidak terbakar, melapisi kardus dengan kantong plastik yang sudah disetrika sebelumnya, menggunting kantong plastik dengan bentuk persegi panjang, kepang guntingan plastik tersebut, dan rakit kepangan plastik tersebut di atas kardus yang sudah dilapisi plastik dan rekatkan dengan lem tembak.
Mendaur ulang sampah plastik sebenarnya tidak memerlukan biaya yang mahal, hanya memerlukan kreativitas dan usaha. Cara kreatif mendaur ulang sampah plastik dapat membantu mengurangi limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir sekaligus menciptakan produk fungsional dan bernilai jual. Kegiatan pembelajaran ini mengajarkan peserta didik untuk mengatasi limbah sampah plastik, juga mengasah keterampilan maupun kreativitas peserta didik.
Giniung Permana