Lomba Daur Ulang Sampah dalam Kegiatan Mandarin Day
Sampah daur ulang mungkin hal yang baru bagi siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Mulai dari tingkat kelompok bermain, anak-anak sudah diperkenalkan dengan jenis-jenis sampah yang dapat didaur ulang. Setiap Selasa dan Jumat, siswa-siswa diminta untuk membawa sampah daur ulang dari rumah untuk dikumpulkan di sekolah. Nantinya, sampah yang dikumpulkan ini akan dipilah berdasarkan jenisnya dan dibawa ke depo daur ulang Cinta Kasih Tzu Chi.
Kegiatan pilah sampah oleh siswa dilakukan setiap hari Jumat. Setiap kelas, mulai dari jenjang SD kelas 4 sampai dengan SMA/SMK, secara bergilir ditugaskan untuk memilah sampah yang sudah dikumpulkan. Dipandu oleh bagian kesiswaan dan para pemerhati dari DAAI Mama, siswa diarahkan untuk memilah kemudian mengumpulkan sampah berdasarkan jenisnya. Dalam kegiatan ini, siswa diajarkan langkah-langkah untuk memilah sampah, antara lain:
- Kardus dibuang solatip sambungannya kemudian dilipat dengan rapi.
- Botol plastik dibuka tutupnya, dibuang label produknya, lalu dipipihkan.
- Sampah kemudian dimasukkan ke dalam wadah sesuai jenisnya, tidak boleh dicampur.
Sesuai dengan kegiatan daur ulang sampah, dalam acara Mandarin Day tahun ajaran 2024-2025 ini diadakan lomba kreativitas dari bahan daur ulang sampah. Lomba ini masuk dalam kategori lomba kelompok, di mana setiap kelompok terdiri atas 5 orang siswa. Setiap kelompok harus membuat sebuah benda yang bermanfaat dan memiliki nilai keindahan dengan menggunakan bahan daur ulang. Jenis bahan dan benda yang akan dibuat tidak ditetapkan panitia, namun bahan utama yang dipakai harus berupa sampah daur ulang.
Dalam lomba ini, kelas 4A membuat meja dan bangku anak dengan bahan ecobrick. Ecobrick adalah bahan yang terbuat dari botol plastik bekas kemasan yang diisi padat dengan menggunakan kain perca. Proses pembuatan dimulai dari mengisi botol plastik dengan kain perca. Botol harus diisi sepadat mungkin agar kokoh saat digunakan. Pengisian botol dilakukan bersama-sama di kelas sepulang sekolah. Botol yang terisi kain perca ini nantinya akan digunakan untuk bagian bawah meja dan bangkunya.
Setelah diisi, botol-botol tersebut direkatkan satu sama lain kemudian dilapis dengan lakban bening agar lebih kuat. Untuk bangku, sedikitnya diperlukan 16 buah botol, sedangkan untuk bagian bawah meja diperlukan 32 buah botol. Alas meja terbuat dari kardus bekas yang juga diisi padat dengan kain perca. Untuk hiasan alas mejanya, dibuat dari plastik pembungkus makanan ringan yang dibuat dengan pola-pola tertentu. Begitu juga bagian keliling bangkunya diberi hiasan agar terlihat lebih menarik.
Lomba daur ulang sampah ini ditutup dengan presentasi menggunakan bahasa Mandarin. Dalam presentasinya, siswa menjelaskan hasil kreativitas yang dibuatnya mulai dari bahan yang digunakan, cara membuat, dan manfaat benda yang dibuat. Melalui lomba daur ulang sampah ini, siswa mampu menunjukkan daya cipta dan kreativitasnya dalam mengolah sampah menjadi benda yang bermanfaat. Bukan hanya di kelas 4A, di kelas lain juga terlihat hasil kreativitas siswa dengan bahan daur ulang yang bagus dan sangat menarik. Ada yang membuat keranjang pakaian dari tutup botol, meja belajar dari kardus tebal, karpet anyaman dari plastik kemasan makanan, dan banyak lagi hasil kreativitas siswa yang cantik dan menarik dengan bahan dasar sampah daur ulang.
Selamat kepada siswa-siswi yang meraih juara dalam lomba ini, dan untuk yang belum menang, tetap semangat dan tingkatkan kreativitas. Seperti kata pepatah, “Di tangan orang kreatif, sampah dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi.”
Penulis: Lolita Mayasari