Refleksi Pembelajaran Untuk Menyambut Semester Baru
Refleksi Pembelajaran Untuk Menyambut Semester Baru
Apa yang Anda lakukan sebagai guru ketika memulai semester baru? Apakah Anda pernah bertanya kabar mereka? Apakah Anda bertanya kesiapan mereka di semester yang baru? Apakah Anda langsung memulai materi? Apakah Anda akan membuat kesepakatan pembelajaran di semester yang baru? Membuka kelas dengan ice breaking atau permainan? Apa hal lainnya? Apakah Anda pernah melakukan refleksi sebelum pembelajaran dimulai di semester baru?
Sebenarnya, apa itu refleksi? Apakah ada yang mengatakan bahwa refleksi tidak begitu penting? Apakah ada yang setuju bahwa refleksi hanya diadakan di akhir pembelajaran saja? Kapan waktu yang tepat untuk mengadakan refleksi? Siapa saja yang bisa berefleksi?
Refleksi pembelajaran merupakan aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru dan siswa, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis. Fungsi dari kegiatan ini adalah ajang untuk mengekspresikan pesan, kesan, harapan, saran, dan kritik terhadap kegiatan belajar mengajar. Melalui refleksi inilah guru dan siswa mengetahui masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Seperti yang biasa kita ketahui, refleksi diadakan setidaknya sekali sebagai umpan balik setelah pembelajaran berakhir. Dengan refleksi, siswa dan guru dapat mengevaluasi kemajuan belajar siswa serta cara mengajar guru itu sendiri. Selain itu, refleksi dilakukan untuk memperkuat pemahaman dan pengetahuan siswa terkait materi yang telah dipelajari. Refleksi berfungsi untuk menggerakkan guru dan siswa untuk meninjau kembali proses pembelajaran yang telah terjadi secara holistik. Refleksi dilakukan guru dengan menganalisis jawaban siswa terkait perasaan siswa, kesulitan yang dialami, metode, media, serta materi yang disukai dan belum dipahami.
Melalui refleksi, guru mampu meningkatkan profesionalitasnya dalam mengajar. Bagi siswa, mereka diajak untuk merenungi perkembangan mereka dengan memahami bagaimana cara mereka belajar, membagi waktu belajar, tujuan mereka belajar, kesalahan yang telah mereka lakukan, dan apa yang ingin mereka capai dalam pembelajaran. Refleksi pembelajaran memiliki peran utama dalam mengembangkan kualitas pendidikan. Refleksi wajib diadakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang merdeka, efektif, dan bermakna.
Penulis memberikan 12 pertanyaan refleksi kepada para siswa. Berikut adalah pertanyaannya:
- Apa yang kamu harapkan dari semester baru ini?
- Apa yang kamu ingin capai dalam semester ini?
- Bagaimana kamu akan mengatur waktu belajar dan bermain?
- Apa yang kamu pelajari dari kesalahan-kesalahan di semester lalu?
- Bagaimana kamu akan mengatur jadwal belajar?
- Apa strategi belajar yang efektif bagi kamu?
- Bagaimana kamu akan mengelola waktu untuk mengerjakan PR?
- Apa yang kamu lakukan untuk menghindari kebiasaan buruk?
- Apa yang memotivasi kamu untuk belajar?
- Siapa yang menjadi inspirasi kamu?
- Bagaimana kamu akan mempertahankan semangat belajar?
- Apa yang kamu ingin capai dalam jangka panjang?
Kedua belas pertanyaan di atas disampaikan melalui sebuah video yang penulis kreasikan, lalu dikirimkan ke grup kelas. Dalam video tersebut, tak langsung menanyakan refleksi, tapi dibuka dengan menyapa keadaan anak-anak, menanyakan kondisi setelah liburan, dan memberitahukan materi yang akan mereka pelajari. Siswa juga diberikan aturan sebelum berefleksi, yakni mereka wajib menjawab pertanyaan secara jujur dan lengkap. Setelah menyimak video refleksi, siswa diberikan opsi untuk mengerjakan refleksi. Mereka boleh berefleksi melalui rekaman suara, membuat video, atau menulis di buku. Mayoritas siswa menuliskan di buku karena lebih efektif untuk mencurahkan apa yang mereka rasakan.
Dengan berefleksi, siswa merasa diberikan waktu untuk mengetahui kelebihan dan kesalahan mereka di semester lalu. Seperti kutipan berikut, “Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.” – Master Cheng Yen. Ketika berefleksi, Kayly (8E) merasa senang karena diberikan waktu untuk jujur dengan diri sendiri dan mampu berbagi pengalamannya dengan guru dan teman-teman. Jawaban menarik dari Jayden (8D) yang mengatakan bahwa dengan refleksi, ia dapat mengelola pikiran yang stres akibat pembelajaran. Manfaat yang dirasakan oleh para siswa, selain yang telah disebutkan di atas, adalah mereka mampu mengembangkan kemampuan mereka, memotivasi diri, merencanakan hal yang akan dilakukan ke depannya (Malika 8D), dan menghindari kesalahan yang berulang (Felix 7B).
Mari, Bapak/Ibu guru, kita berefleksi setidaknya satu kali selama satu semester! Selamat berefleksi 😉
Penulis: Theresia Niken