Wujudkan Lingkungan Bersih dan Berkelanjutan
Semangat Tzu Shao: Bersama SMK Cinta Kasih Tzu Chi Wujudkan Lingkungan Bersih dan Berkelanjutan
SMK Cinta Kasih Tzu Chi kembali memulai kelas budi pekerti dengan kegiatan yang tentunya dapat menumbuhkan sifat-sifat baik siswa. Tema besar yang diusung oleh Yayasan Buddha Tzu Chi tahun 2025 yaitu “Giat mengembangkan perhatian benar untuk belajar dan sadar; tekun dan bersemangat dalam mempraktikkan Jalan Bodhisattva.” Berdasarkan tema tersebut, tim Ai De Xi Wang dan Tzu Shao Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi sepakat untuk membahas pendidikan lingkungan sebagai salah satu cara untuk mempraktikkan Jalan Bodhisattva.
Tzu Shao pertama SMK Cinta Kasih Tzu Chi dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Januari 2025, secara mandiri bertempat di Aula Gedung C Lt. 2 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Seperti biasa, kegiatan Tzu Shao diawali dengan pengisian daftar hadir oleh seluruh peserta dan langsung menuju aula. Kondisi hujan yang tidak menentu tak lantas menyurutkan semangat siswa SMK Cinta Kasih Tzu Chi untuk menghadiri kelas budi pekerti. Demikian juga halnya dengan Bapak/Ibu guru mentor yang menyambut siswa dengan penuh sukacita. Sebagai pembuka kegiatan, siswa diajak untuk melakukan doa bersama, memberikan penghormatan terhadap Shi Gong Shang Ren, pembacaan ikrar Tzu Shao, dan tentunya kata sambutan dari Bapak Edi Supeno, M.Pd., selaku Kepala SMK Cinta Kasih Tzu Chi.
Setelah itu, rangkaian acara dilanjutkan dengan menyaksikan tayangan kilas balik Tzu Shao November 2024 dan menyanyikan mars Tzu Shao “Menyingsing Fajar” sambil mengajak seluruh peserta melakukan gerakan isyarat tangan. Selain melakukan isyarat tangan pada lagu wajib Tzu Shao, peserta juga diajarkan isyarat tangan baru dengan judul “Mengembalikan Wajah Bahagia Bumi” yang dibantu oleh para Shi Gu yang tergabung dalam Tim Teratai. Tentunya, lagu ini memiliki makna yang mendalam tentang pelestarian lingkungan yang sesuai dengan tema kelas budi pekerti di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, yang kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah dari Shi Gong Shang Ren.
Pada kegiatan Tzu Shao kali ini, seluruh peserta Tzu Shao SMK Cinta Kasih Tzu Chi akan melakukan kegiatan membersihkan lingkungan sekolah, khususnya bagian luar gedung dan memilah sampah daur ulang di Depo Daur Ulang Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Namun sebelum melakukan kegiatan tersebut, peserta terlebih dahulu disajikan materi terkait “Sampah dan Pengelompokannya” yang dibawakan oleh Shi Bo Junaidi dan dilanjutkan dengan pembagian kelompok bersih-bersih oleh Shi Gu Eka.
Dalam pelaksanaan kegiatan Tzu Shao, seluruh peserta sudah di-briefing untuk dapat membawa beberapa peralatan kebersihan seperti sapu lidi, masker, lap, trash bag, dan pengki. Peserta dibimbing oleh para mentor dan diarahkan menuju spot bersih-bersih yang telah ditentukan. Sampah plastik dikumpulkan ke dalam trash bag ataupun karung bekas yang telah dibawa oleh peserta dari rumah. Setelah penuh, peserta bersama mentor diarahkan untuk membawa sampah yang telah terkumpul ke tempat yang telah ditentukan untuk dapat diangkut oleh petugas kebersihan.
Sedangkan untuk kelompok peserta yang bertugas di Depo Daur Ulang juga membawa perlengkapan berupa sarung tangan, masker, serta gunting atau cutter untuk memudahkan kegiatan pemilahan sampah. Hal yang cukup menarik mengenai kegiatan pemilahan sampah, siswa dibawa tour dan diberikan pengarahan mengenai proses pemilahan oleh tim relawan Tzu Chi. Harapannya, seluruh peserta Tzu Shao dapat membantu pelestarian lingkungan sesuai dengan motto daur ulang Tzu Chi, mengubah sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih, cinta kasih menjadi aliran jernih, dan aliran jernih mengelilingi dunia.
Setelah seluruh kelompok peserta selesai, mentor mengarahkan untuk dapat mencuci tangan di wastafel sekitar sekolah. Kemudian, peserta berbaris rapi menuju kantin sekolah untuk persiapan makan bersama. Namun sebelumnya, diberikan kesempatan untuk perwakilan dua orang peserta, yaitu Aletha Estonia (X AKL) dan Pieter Salim (XII AKL). Seluruh rangkaian acara ditutup dengan menyanyikan lagu “Cinta dan Damai.”
Semoga lewat kegiatan hari ini dapat membangun kesadaran siswa dan mempraktikkan pelestarian lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen, “Tangan yang melakukan pelestarian lingkungan adalah tangan yang paling indah.”
Penulis: Eka Inomiyati