Mencintai Lingkungan dengan Eco Enzyme

Pendidikan karakter di SD Cinta Kasih Tzu Chi bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi insan yang berbudi luhur, selalu bersyukur, serta peduli kepada sesama dan lingkungan. Program pelestarian lingkungan menjadi wujud nyata dari upaya sekolah dalam melatih peserta didik untuk mencintai dan peduli terhadap lingkungan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan eco enzyme. Eco enzyme merupakan produk ramah lingkungan yang mudah terurai dan tidak berbahaya bagi lingkungan maupun manusia, karena eco enzyme berasal dari hasil fermentasi buah atau sayuran.

Kegiatan pembuatan eco enzyme dilakukan berdasarkan Pembelajaran P5 di Kelas VI dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan dan berkolaborasi dengan misi sekolah yaitu pelestarian lingkungan. Selain itu, pembuatan eco enzyme yang mudah dan murah, serta dapat dilakukan oleh semua kalangan, menjadi alasan untuk mengajak peserta didik kelas VI membuat eco enzyme. Peserta didik secara berkelompok membuat eco enzyme dengan menyiapkan air, gula merah, dan kulit buah jeruk yang masih segar. Perbandingan yang digunakan untuk air, gula merah, dan kulit jeruk yaitu 10:1:3.

Proses fermentasi membutuhkan waktu tiga bulan dalam wadah kedap udara. Pada bulan pertama, proses fermentasi akan menghasilkan alkohol; bulan kedua, cuka; dan pada bulan ketiga, enzyme akan terbentuk. Cairan eco enzyme ini akan digunakan sebagai pembersih alami ruang kelas, pembersih alat makan, dan pupuk organik untuk taman sekolah.

Antusiasme peserta didik begitu luar biasa, terlihat dari partisipasi dan kekompakan dalam kelompok. Setelah pembuatan eco enzyme, Kay, salah satu peserta didik, mengungkapkan, “Jika semua orang dapat membuat dan menggunakan eco enzyme, maka bumi akan tetap lestari.” Dari ungkapan Kay tersebut, tersirat bahwa alangkah lestarinya bumi ini jika setiap manusia dapat mencintai lingkungan. Seperti kata Perenungan Master Cheng Yen, “Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.”

Penulis: Giniung Permana, S.Pd.