Memupuk Toleransi Indahnya Keberagaman Melalui Kegiatan Ai De Xi Wang
Pagi hari yang cerah pada Minggu, 1 September 2024, SD Cinta Kasih Tzu Chi ramai dengan bodhisattva cilik yang biasa dikenal sebagai Xiao Pusa, serta para guru yang juga berperan sebagai relawan, sering disebut SJ dan SX atau Shigu dan Shibo, yang mengikuti kegiatan Ai De Xi Wang. Ai De Xi Wang (爱的希望) merupakan kelas budi pekerti tingkat SD yang memiliki arti Harapan Cinta Kasih. Program ini dilaksanakan sebulan sekali pada hari Sabtu atau Minggu dengan tema yang telah ditentukan.
Pada bulan September ini, Ai De Xi Wang berkolaborasi dengan Tim Relawan Tzu Chi mengusung tema “Toleransi-Indahnya Kebersamaan.” Tema ini sangat relevan dengan karakteristik SD Cinta Kasih Tzu Chi, sebuah sekolah berbasis Budaya Humanis yang menjadi laboratorium Pancasila, unik dengan keragaman suku, agama, dan bangsa dalam lingkungan yang harmonis, toleran, dan nyaman.
Kegiatan Ai De Xi Wang diikuti secara sukarela oleh 291 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, yang dikenal sebagai Caopusan. Kegiatan ini berlangsung selama sekitar 4 jam, dimulai dari pukul 07.00 hingga 11.00 WIB. Senam bersama mengawali kegiatan tersebut, di mana siswa diajak mengikuti gerakan-gerakan yang dipandu oleh Pak Tri Wahyudi untuk penyegaran dan semangat sebelum memulai kegiatan Ai De Xi Wang.
Sesi berikutnya adalah penuangan celengan dari Xiao Pusa sebagai bentuk Cinta Kasih Universal dan kepedulian terhadap sesama. Xiao Pusa menyisihkan sebagian uang jajannya untuk dimasukkan ke dalam celengan, yang kemudian dituangkan saat kegiatan berlangsung. Filosofi dari kegiatan ini adalah “Dana Kecil Amal Besar,” yang berarti dengan dana yang kecil tetapi terkumpul dari sumbangsih banyak orang, dapat membantu mereka yang membutuhkan dan menghasilkan amal yang besar. Pada kegiatan ini, terkumpul dana sebesar Rp 3.191.000 (Tiga Juta Seratus Sembilan Puluh Satu Ribu Rupiah). Setelah menuangkan celengan, kelompok-kelompok siswa berjalan rapi menuju aula gedung C, dipandu oleh tim Alur, untuk mengikuti kegiatan di dalam ruangan.
Kegiatan pembukaan yang dipandu oleh MC Ima Shiqu dan Lia Shigu meliputi doa bersama, menyanyikan lagu Indonesia Raya, penghormatan kepada Shi Gong Shang Ren, pembacaan Ikrar Ai De Xi Wang, dan kilas balik kegiatan bulan sebelumnya.
Materi inti “Toleransi-Indahnya Kebersamaan” disampaikan oleh Shigu Ivana dan Shinta Shigu melalui lima tahapan pembelajaran budi pekerti, yaitu merenungkan, mengalami, menceritakan, menyimak, dan menerapkan. Pada sesi materi ini, siswa menyimak kata perenungan yang berkaitan dengan tema Toleransi-Indahnya Keberagaman: “Semua umat manusia harus bisa menganggap bagaikan sanak saudara, harus saling mengasihi tanpa perasaan membedakan.” Kemudian, tahap mengalami dilakukan dengan mengajak semua Xiao Pusa untuk mewarnai gambar pohon dengan cat warna, sehingga menghasilkan pohon yang indah berwarna-warni, seindah keberagaman yang ada di Indonesia. Kegiatan dilanjutkan dengan menonton video “Menghargai Perbedaan” (Bhineka Tunggal Ika) serta video “Homogen vs Keberagaman,” diikuti dengan sesi tanya jawab. Tahap akhir adalah merenungkan dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Pada sesi menghias kata perenungan, Xiao Pusa sudah mempersiapkan diri dengan membawa bahan berbentuk bulat serta sedikit hiasan dari rumah masing-masing. Mereka menambahkan hiasan berbentuk orang laki-laki dan perempuan, kemudian diberi warna sesuai keinginan, lalu ditempelkan pada kata perenungan dan diberi tali untuk digantung. Prakarya ini menggambarkan indahnya keberagaman. Selanjutnya, Xiao Pusa membaca kata perenungan dan menuliskannya di buku Ai De Xi Wang. Mereka juga diajak untuk menonton video Master Cheng Yen yang bercerita dengan judul “Cinta Kasih yang Bertolak Belakang,” dipandu oleh Shigu Jevvi.
Acara berikutnya adalah sesi sharing dari Xiao Pusa Janesa kelas 1D dan Greyzel kelas 4A. Keduanya menyatakan senang mengikuti kegiatan Ai De Xi Wang, menambah wawasan tentang pentingnya toleransi dan indahnya kebersamaan. Mereka juga senang menonton video tentang menghargai perbedaan dan membuat prakarya. Kemudian, Xiao Pusa mendengarkan pesan Cinta Kasih dari Shibo Ade Tahyudin, yang intinya mengajak Xiao Pusa untuk bertoleransi dengan sesama tanpa membedakan baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat. Prosesi makan bersama menjadi bagian akhir dari sesi ini.
Kegiatan diakhiri dengan doa bersama, penghormatan kepada Shi Gong Shang Ren, dan penghormatan kepada Shigu dan Shibo sebagai tanda syukur atas kelancaran acara hari ini. Semoga melalui kegiatan Ai De Xi Wang bulan ini, Xiao Pusa serta Shigu dan Shibo dapat meningkatkan toleransi di antara sesama, sehingga tercermin hidup harmonis dan keindahan dalam keberagaman, sesuai dengan kata perenungan dari Master Cheng Yen: “Semua umat manusia harus bisa menganggap bagaikan sanak saudara, harus saling mengasihi tanpa perasaan membedakan.” Gan en.
Penulis: Pahru, S.Pdi., M.Pd.