Trik Efektif Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Inggris di Jam Terakhir

Berdasarkan pengalaman dalam pembelajaran di kelas, khususnya pada jam terakhir, ditemukan bahwa siswa sering merasa lelah dan mengantuk. Beberapa faktor yang mendasari permasalahan ini di antaranya adalah peserta didik mulai belajar dari pukul 06.30 hingga pukul 14.25, yang menyebabkan kelelahan setelah istirahat siang pada pukul 12.00. Selain itu, banyak siswa yang merasa lapar karena tidak membawa bekal makan siang. Alasan lainnya adalah beberapa pendidik masih menggunakan metode ceramah yang monoton dan kurang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, sehingga mereka merasa bosan.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa mengenai perasaan mereka di jam-jam terakhir pembelajaran, sebagian besar siswa menyampaikan bahwa mereka merasa bosan dan mengantuk. Contohnya, Steven Louis, siswa kelas 9A di SMP Cinta Kasih Tzu Chi, mengungkapkan bahwa pada jam terakhir, ia sering merasa malas dan mengantuk karena kelelahan setelah belajar sejak pagi, terutama jika suasana kelas sepi.

Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk mengimplementasikan metode pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan agar motivasi belajar Bahasa Inggris siswa meningkat. Setelah mengikuti pelatihan di awal tahun ajaran di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, pendidik memutuskan untuk menerapkan ice breaking dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada jam-jam terakhir.

Pengalaman ini dianggap penting untuk dibagikan kepada guru lainnya, karena permasalahan ini terkait erat dengan kehidupan sehari-hari, dan saya yakin banyak guru menghadapi situasi serupa. Dengan menerapkan ice breaking, siswa menjadi lebih bersemangat dan tidak mengantuk lagi. Harapannya, pengalaman ini dapat memberikan semangat tambahan bagi guru dan siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih baik. Tentu saja, kegiatan ini harus disesuaikan dengan kondisi siswa.

Apa peran dan tanggung jawab kita sebagai pendidik? Pendidik harus menerapkan model pembelajaran yang ceria dan menyenangkan untuk meningkatkan semangat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Pendidik juga perlu tampil ceria dan bersemangat saat mengajar, sehingga suasana kelas ikut terbawa ceria dan penuh energi. Penggunaan ice breaking yang tepat sangat penting agar tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa tercapai sesuai harapan.

Langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi rasa kantuk dan malas di kelas? Salah satu langkahnya adalah dengan mendorong siswa untuk memilih sarapan yang sehat, yang tidak hanya fokus pada karbohidrat. Di kelas, pendidik dapat mengajak siswa melakukan ice breaking secara bersama-sama.

Strategi apa yang perlu diterapkan oleh pendidik? Pendidik bisa memanfaatkan teknologi melalui media sosial seperti TikTok, YouTube, atau Instagram untuk mencari inspirasi. Selain itu, pendidik bisa menggunakan proyektor, HP, dan speaker aktif untuk menampilkan video atau mencari sumber informasi. Menciptakan suasana kelas yang ceria dan penuh semangat sangat penting, sehingga siswa merasa lebih terlibat dan termotivasi. Memberikan apresiasi berupa pujian, gerakan memuji, atau nilai positif juga dapat menumbuhkan semangat belajar siswa. Selain itu, pendidik perlu membiasakan siswa dengan paparan Bahasa Inggris (English exposure) selama proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran maupun ice breaking, guru menggunakan Bahasa Inggris, sehingga siswa lebih terbiasa dengan Bahasa Inggris dan tidak lagi merasa asing. Dalam memberikan materi dan instruksi, pendidik dapat menggunakan gestur atau ungkapan yang lebih sederhana agar siswa lebih mudah memahami dan menanggapi instruksi yang diberikan. Beberapa contoh permainan untuk ice breaking antara lain: Ana, Ani, and Anu, Simon Says, Up and Down, serta Jump In, Jump Out, Jump Right, Jump Left.

Master Cheng Yen pernah mengatakan, “Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.”

Penulis: Dwi Atmanti

Add a Comment

Your email address will not be published.