Mempertahankan Karakter Bajik Anak Melalui Pendidikan Budaya Humanis

Melihat perkembangan dunia dan teknologi saat ini sangatlah berpengaruh pada perkembangan kepribadian dan karakter anak-anak.  Akses mudah pada dunia luar membuat mereka mendapatkan informasi dan hal-hal baru dengan cepat dan luas , sehingga dikhawatirkan dalam usia anak-anak dan remaja sebagai masa mencari jati diri tidaklah bijak dalam memilih dan mengikuti mana yang baik dan buruk.  Dalam hal ini penting memberikan mereka pondasi kuat untuk menjaga karakter bajik yang ada dalam diri anak, dengan membimbing dan mengarahkan secara terus menerus untuk memahami bagaimana tumbuh menjadi manusia yg baik yang dapat mengembangkan nilai-nilai kehidupan serta kebajikan dalam dirinya.

Anak-anak adalah kertas kosong dimana mereka akan belajar dan mencontoh dari apa yang mereka lihat dan dengar sehingga penting memberi mereka lingkungan untuk tumbuh dan berkembang yang kondusif dan positif.  Harapan masyarakat ada pada keluarga dan harapan keluarga ada pada anak-anak sehingga penting menumbuhkan hal-hal baik dalam diri anak sejak dini agar memiliki karakter bajik serta dapat memberi manfaat bagi orang di sekitarnya.  Di sekolah yang berbasic Tzu Chi anak-anak murid diberikan pembelajaran dan penerapan budaya humanis yang ditanamkan sejak usia dini hingga tingkat atas.

Dengan berlandaskan empat pilar dalam pendidikan budaya humanis di Sekolah Cinta kasih Tzu Chi Cengkareng , dasar dalam pembelajaran ini diharapkan perkembangan  anak-anak memiliki arah yang baik dan benar untuk mereka memiliki pondasi kuat dalam dirinya.  Dalam pembelajaran budaya humanis seperti pendidikan ketrampilan hidup diberikan sejak dasar agar mereka menjadi terampil dan mampu melakukan sendiri sebagai proses tumbuh menjadi manusia yang mandiri . Dengan pendidikan jiwa atau batin anak-anak diharapkan akan tumbuh menjadi manusia yang memiki cinta kasih dan welas asih terhadap orang-orang disekitarnya serta berkarakter bajik.  Membangun empati terhadap sesama dan lingkungan sekitar dikembangkan melalui pendidikan kehidupan , bagaimana anak-anak belajar menempatkan diri untuk bertoleransi, berpuas hati terhadap hal-hal yang ditemui serta mengembangkan cinta kasih universal dalam dirinya. Pendidkan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari 4 pilar pendidikan budaya humanis merupakan pengembangan karakter anak untuk  menumbuhkan kesadaran menghargai  kehidupan dan alam sekitarnya.

Demikian pendidikan budaya humanis yang ditanamkan sejak dini diharapkan menjadi landasan bagi pengembangan diri anak-anak , mampu menjadi manusia yang mandiri, mempunyai kepedulian terhadap orang lain dan sekitarnya serta terbina hati yang bajik .  Anak yang tumbuh dengan bimbingan dan pengajaran yang baik akan dapat mengembangkan nilai-nilai kehidupan dalam dirinya untuk menjadi pribadi yang bajik untuk bisa memberi manfaat bagi sekitarnya. Dalam hal ini untuk mencapai tujuan pendidikan yang seutuhnya maka penting kerjasama orang tua dan guru agar arah pendidikan dapat sejalan.

Lingkungan dan pendidikan yang baik dan tepat akan memberikan arah dan tujuan yang benar bagi anak didik. Anak yang dibekali pendidikan moral dan tumbuh dalam lingkungan yang baik akan memiliki pondasi yang kuat untuk kedepannya mereka tidak salah arah dan mampu memilih mana yang benar dan tidak bagi dirinya. Penting memperhatikan perkembangan anak yang akan mengalami berbagai tantangan dan hambatan, namun jika mereka selalu dingatkan untuk kembali pada hal-hal baik dan norma-norma maka mereka akan tumbuh menjadi manusia yang memiliki nilai-nilai kehidupan dalam dirinya.

Pendidikan Tzu Chi tidak hanya mementingkan pendidikan akademik , namun mengutamakan juga membangkitkan kemampuan bajik setiap manusia. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan Tzu Chi adalah mensucikan hati anak-anak, membimbing ke arah yang benar dan meratakan jalan bagi anak didik agar kelak mereka bisa menjalani kehidupan yang bahagia , harmonis dan bermanfaat bagi banyak orang. Sehingga penting mengembangkan pendidikan karakter yg berlandaskan kebajikan dalam diri anak-anak melalui pendidikan budaya humanis di sekolah.

Penulis : Teguh Ika Rohyani, SP.