Serunya Belajar Memasak Bersama Koki Cilik Hebat

Kegiatan pembelajaran untuk anak usia dini bisa dilakukan di mana saja. Setiap anak dapat belajar berbagai macam hal dari lingkungan sekitarnya. Karakteristik anak usia dini adalah belajar dan bermain untuk mendukung perkembangan siswa, maka pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Salah satu program sekolah TK Cinta Kasih Tzu Chi adalah cooking class. Kegiatan ini memiliki tujuan agar siswa dapat mengerti tentang makanan sehat, mengembangkan kemampuan kreativitas, dan berkolaborasi melakukan kegiatan yang menyenangkan. Cooking class merupakan kegiatan yang sangat ditunggu oleh semua siswa karena mereka bisa belajar untuk berkreasi membuat makanan kesukaannya bersama teman-temannya.

Pada Rabu, 19 Februari 2025, KB TK Cinta Kasih Tzu Chi mengadakan kegiatan cooking class bersama dengan para shigu Daai Mama. Dalam pembukaan cooking class, wali kelas A-Respect mengajak anak-anak untuk tepuk bervariasi, yaitu tepuk dadar gulung sesuai dengan tema, yaitu membuat dadar gulung pandan dengan isian kelapa. Sebelum melakukan kegiatan memasak, anak-anak berbaris dengan rapi sesuai dengan budaya Tzu Chi, antri untuk mencuci tangan dan memakai celemek agar baju mereka tetap bersih ketika memasak nanti.

Dadar gulung adalah kue tradisional yang berasal dari Jawa dan memiliki rasa yang manis dalam setiap gigitannya. Dadar gulung yang lembut dan berisi kelapa manis melambangkan kesederhanaan dan kehangatan. Warna hijau dadar gulung yang berasal dari daun pandan alami melambangkan keberkahan. Melalui filosofi dari kue dadar gulung, anak-anak akan belajar hidup dalam kesederhanaan dan menghargai setiap berkah yang mereka miliki melalui keluarga dan orang-orang yang ada di sekitar mereka. Seperti ajaran budaya humanis di sekolah, melalui kata perenungan Master Cheng Yen: “Bila kehidupan bisa dijalani dengan penuh kesederhanaan, baru kita bisa memiliki berkah untuk hidup penuh kedamaian dan keselamatan.” Bahan dadar gulung terdiri dari tepung terigu, tepung tapioka, santan, telur, kelapa, dan gula merah.

Ketika masuk ke dalam ruang cooking class, siswa disambut oleh Ms. Endang yang berperan sebagai chef. Sambutan chef dengan wajah tersenyum dan suara yang ceria penuh semangat siap memberikan pengalaman yang menarik. Bukan hanya membuat kue dadar gulung yang enak, tetapi hari ini 22 siswa A-Respect siap merasakan pengalaman menjadi koki cilik yang hebat. Ms. Endang mulai memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat dadar gulung. Anak-anak diberikan kesempatan secara bergiliran untuk mengukur dan menuangkan bahan ke dalam baskom. Dibantu oleh shigu, anak-anak belajar untuk mengaduk dan mencampur bahan untuk membuat kulit dadar gulung dan unti kelapanya. Semua anak terlihat bersemangat mengikuti setiap instruksi.

Siswa belajar dari cooking class beberapa hal. Di antaranya, matematika saat menimbang bahan, belajar sains ketika terjadi perubahan warna dan wujud cair menjadi padat saat proses memasak, serta belajar seni untuk melipat bentuk dadar gulung agar terlihat cantik untuk dihidangkan. Kue dadar gulung sudah matang dan siap untuk disantap bersama mama dan papa di rumah. Koki cilik hebat memasukkan dadar gulung hasil karyanya ke dalam kotak yang sudah disediakan Ms. Endang dengan rapi untuk dibawa pulang. Hari ini siswa merasa sangat bahagia, bertambah ilmu, kemandirian, dan rasa percaya diri untuk menghasilkan sesuatu yang mereka suka. Banyak cerita yang mereka bawa bersama dengan dadar gulung buatan mereka ke rumah untuk diceritakan kepada orang tua.

Para guru dan shigu senang melihat senyum bahagia di wajah para koki cilik A-Respect class. Pengalaman belajar dengan cara yang menyenangkan tidak akan terlupakan bagi siswa. Cooking class kali ini memberikan pelajaran mengenal kue tradisional dan filosofinya, keterampilan memasak, serta bekerja sama.

Penulis: Valyant Pattikawa