Keberagaman Agama adalah Bentuk Welas Asih Terhadap Sesama

Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi merupakan lembaga pendidikan yang sangat menjunjung tinggi nilai toleransi dan keberagaman. Di dalam lingkungan sekolah ini, keberagaman agama bukan hanya diterima, tetapi juga dirayakan sebagai bentuk perwujudan nilai keindahan dari sudut pandang yang berbeda dalam pola pikir. Salah satu implementasi nyata dari nilai toleransi ini adalah melalui program Jum’at Ibadah, yang diadakan di semua unit pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, hingga SMK. Program ini merupakan bentuk rasa toleransi dan upaya untuk memfasilitasi anak didik dalam melaksanakan kegiatan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.

Program Jum’at Ibadah di tingkat SD dilaksanakan sebulan sekali, di mana sekolah menyediakan sarana ibadah yang mendukung anak-anak untuk terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. Anak-anak tidak hanya berpartisipasi dalam pengisian kegiatan Jum’at Ibadah, tetapi juga menampilkan berbagai penampilan yang mencerminkan keberagaman dan kreativitas mereka. Melalui kegiatan ini, anak-anak belajar untuk saling menghargai dan memahami perbedaan yang ada di antara mereka.

Keberagaman yang ada di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi adalah bentuk welas asih yang diajarkan oleh Master Cheng Yen. Dalam salah satu kata perenungannya, beliau menyatakan, “Cinta kasih universal yang tulus dan adil tidak memiliki musuh. Keyakinan pada kejujuran dan hati nurani akan membangkitkan rasa syukur. Kewelasasihan membuat hati menjadi lapang dan penuh toleransi, bersukacita dan ikhlas tanpa pamrih membuat niat menjadi murni.” Dengan memfasilitasi ruang-ruang ibadah sesuai dengan agama masing-masing, sekolah memberikan kesempatan bagi murid untuk mendalami nilai-nilai ajaran ibadah mereka. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman spiritual mereka, tetapi juga membangun karakter yang positif dan membentuk kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui program Jum’at Ibadah, anak-anak diajarkan untuk saling menghormati dan tidak melakukan bullying di antara teman-teman mereka. Keberagaman yang ada menciptakan suasana di mana setiap individu dapat berbagi kasih dan cerita tanpa memandang perbedaan agama. Dengan demikian, mereka belajar untuk hidup dalam harmoni dan saling mendukung satu sama lain, yang merupakan inti dari nilai-nilai welas asih yang diajarkan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.

Dengan pendekatan ini, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi tidak hanya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, tetapi juga membentuk generasi yang peka terhadap perbedaan dan mampu menjalin hubungan yang baik dengan sesama, terlepas dari latar belakang agama yang berbeda.

Penulis: Intan Pratiwi