Jumat Ibadah di SD Cinta Kasih Tzu Chi: Membentuk Karakter Sejak Dini

Setiap Jumat pagi, aula SD Cinta Kasih Tzu Chi selalu dipenuhi oleh suara doa dan lantunan penuh kekhusyukan. Ratusan siswa dengan seragam putih-biru duduk rapi, menatap ke depan dengan penuh perhatian. Pemandangan ini menjadi bukti nyata bagaimana sekolah ini tidak hanya mendidik anak-anak secara akademis, tetapi juga menanamkan nilai moral dan kebersamaan sejak dini.

Yang menarik dari kegiatan Jumat Ibadah adalah suasana kebersamaan yang begitu terasa. Anak-anak dari berbagai kelas duduk berdampingan, tanpa sekat, tanpa perbedaan. Anak kelas rendah mencontoh sikap tenang kakak kelasnya, sementara kakak kelas memberi teladan dengan penuh kesabaran. Di sinilah nilai saling menghargai benar-benar dipraktikkan, bukan sekadar diajarkan.

Ketika ada siswa yang maju memimpin doa atau membaca bacaan rohani, semua teman menyimak dengan penuh perhatian. Tidak ada yang menertawakan, justru mereka memberi dukungan dengan cara sederhana: duduk tenang dan mendengarkan. Momen kecil ini menunjukkan betapa kuatnya semangat saling menghargai yang tumbuh di sekolah ini.

Selain doa bersama, guru juga menyampaikan cerita-cerita inspiratif. Misalnya, tentang sedekah dan berbagi kepada sesama. Disampaikan dengan bahasa sederhana dan gambar yang menarik, cerita itu membuat anak-anak mengangguk paham. Mereka belajar bahwa cinta kasih tidak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan lewat tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa siswa bahkan tampak bersemangat mengangkat tangan, berbagi pendapat, atau bertanya. Inilah bukti bahwa nilai-nilai yang disampaikan bukan hanya didengar, tetapi juga dihayati.

Jumat Ibadah di SD Cinta Kasih Tzu Chi lebih dari sekadar kegiatan rutin. Kegiatan ini menjadi wadah untuk melatih disiplin, ketenangan, empati, dan kebersamaan. Anak-anak belajar bagaimana cara menghargai orang lain, bersabar menunggu giliran, hingga berani berbicara di depan umum. Semua ini adalah karakter penting yang akan mereka bawa hingga dewasa nanti.

Di balik suasana khusyuk itu, ada satu hal yang paling terasa: harmoni. Guru dan siswa duduk bersama, berdoa bersama, dan saling mendukung dalam suasana penuh kedamaian. Tidak ada yang merasa lebih tinggi atau lebih rendah. Semua sama, semua belajar, semua saling menghargai.

Inilah yang membuat SD Cinta Kasih Tzu Chi berbeda. Sekolah ini bukan hanya tempat belajar membaca, menulis, atau berhitung. Lebih dari itu, sekolah ini adalah tempat anak-anak belajar menjadi manusia yang penuh cinta kasih, peduli pada sesama, dan mampu hidup dalam kebersamaan.

Dengan kegiatan Jumat Ibadah, sekolah berhasil menanamkan nilai luhur yang akan menjadi bekal berharga bagi anak-anak. Harapannya, mereka kelak tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berhati lembut, penuh kasih, dan mampu membawa kebaikan bagi dunia.

Penulis: Santi Kurniawati, S.Pd.