Cerita Felisha, Semangat Tak Terbatas Meraih Prestasi
Cerita inspiratif datang dari seorang siswa kelas TKB Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Felisha Syareefa Nugroho, yang memiliki sosok seorang ibu penuh cinta kasih dan semangat dalam membimbing, mendorong Felisha untuk mulai mengembangkan minat serta semangat meraih prestasi.
Felisha memulai kegemarannya dalam menggambar dan mewarnai sejak usianya 3 tahun. Cerita bunda Felisha, “Saya melihat Felisha awalnya mulai mencoret-coret tembok di rumah” dengan coretan garis yang belum jelas terlihat apa yang digambarkan. Melihat hal ini membuat bunda Felisha termotivasi untuk membimbing Felisha. Perjalanan Felisha dalam mengembangkan kreativitas dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mengasah kemampuannya dalam mewarnai gambar pun dimulai dengan berani mengikuti kompetisi dan sukses meraih prestasi.
Seperti apa pengalamannya? Ayo kita simak ceritanya!
Kenangan Felisha Pertama Kali Menggambar dan Mewarnai Gambar
Ketika saya memiliki kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Felisha dan bundanya, bunda Felisha bercerita bahwa kesukaan Felisha terhadap kegiatan mewarnai sudah dimulai sejak usia 3 tahun. Berawal dari kegemarannya menonton film kartun dengan animasi gambar yang menarik serta warna yang cerah, bunda Felisha mulai yakin untuk memberikan alat mewarnai bagi Felisha. Awalnya, Felisha belum begitu tertarik, namun seiring berjalannya waktu, saat mulai bersekolah di KB/TK Cinta Kasih Tzu Chi dan bertemu dengan guru yang mampu mengasah kreativitasnya, Felisha mulai menggambar sendiri dan sibuk mewarnai sesuai dengan imajinasi hingga menghabiskan satu buku gambar. Sejak momen itu, orang tua Felisha semakin melihat potensi dalam diri Felisha sehingga mereka mulai mengikutsertakannya dalam kelas mewarnai gambar.
“Selain ikut kelas mewarnai di sekolah, guruku juga selalu membimbingku untuk mewarnai gambar dengan warna yang real, menggunakan berbagai media seperti krayon, cat air, dan warna dari bahan alam. Di sekolah, guruku juga mengajarkan bagaimana mencampur warna dan membuat gradasi warna,” cerita Felisha.
Dengan bimbingan dari gurunya di sekolah, Felisha jadi mengerti tentang gradasi warna yang sesuai untuk media gambar yang akan diwarnai.
“Aku sangat senang sekali menggunakan krayon untuk mewarnai gambar, karena pada setiap lomba selalu menggunakan krayon, dan krayon itu punya banyak warna. Jadi, aku bisa bermain warna dengan pikiranku untuk mencampurkan warna dan menghasilkan gradasi warna yang indah di gambarku,” ucap Felisha dengan antusias.
Tampilkan Bakat dan Kemampuan: Cerita Felisha Pertama Kali Lomba
Untuk mengukur kemampuan mewarnai Felisha, dengan bantuan Ms. Devi sebagai guru kelasnya saat itu, serta kerja sama dengan bunda Felisha, Felisha diajak mengikuti lomba mewarnai yang diadakan di sekolah bersama Grebeel dalam rangka memperingati HARDIKNAS. Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng tidak hanya mengajarkan kemampuan akademik anak yang berkaitan dengan calistung, tetapi juga mengasah kemampuan anak di bidang seni dan motorik dengan cara mengadakan perlombaan antar kelas untuk melihat potensi lain yang dimiliki setiap anak.
“Di lomba itu, aku dan teman-teman mewarnai gambar ‘anak laki-laki sedang belajar’. Saat itu kami dikumpulkan dalam satu ruangan dengan kelompok bermain dari kelas lain yang juga sangat banyak. Kami mewarnai menggunakan krayon masing-masing yang ada di sekolah,” cerita Felisha.
Ini merupakan kompetisi pertama yang diikuti Felisha, dengan harapan bisa mendapatkan piala. Felisha juga menceritakan kejadian lucu saat lomba berlangsung.
“Saat mewarnai gambar, aku ingat pesan bunda: harus fokus juga untuk mewarnai background gambar agar hasilnya nanti bagus. Aku sempat menangis dan marah karena tidak mau melanjutkan mewarnai background, karena semua teman-temanku sudah mengumpulkan hasil karya mereka, tinggal aku saja yang belum,” ujar Felisha mengingat kejadian itu.
Kesabaran dan ketekunan Felisha membuahkan hasil yang manis. Felisha berhasil memenangkan lomba tersebut dan meraih juara pertama. Ms. Devi dan bunda Felisha sempat khawatir karena ada drama saat itu hingga akhirnya Felisha menjadi peserta terakhir yang mengumpulkan hasil karyanya.
Bundaku, Inspirasiku untuk Berkarya
“Khawatir Felisha tidak bisa mengakhiri lombanya dengan baik karena sudah menangis dan tidak mau melanjutkan, akhirnya ia bisa juga menyelesaikannya dan mengumpulkannya, meskipun paling terakhir. Saat pengumuman lomba, Felisha juara pertama. Saya bersyukur dan bangga kepada Felisha, anak perempuan satu-satunya saya,” cerita bunda Felisha.
Bunda Felisha sangat menyukai dunia seni, terutama dalam menciptakan sesuatu dengan menggunakan bahan daur ulang. Semua dikerjakannya sendiri, dari mulai desain gambar hingga merancang produk seperti tas dan lainnya.
“Aku senang melihat bunda saat mulai menggambar desain produk. Melihat bundaku membuatku terinspirasi. Iya, bunda adalah inspirasiku, dengan kasih bimbingannya yang penuh kasih sayang. Aku sangat sayang pada ayah dan bunda. Mereka selalu memberikan support yang luar biasa ketika aku mau lomba,” ujar Felisha dengan mata berbinar dan senyuman lebar, tanda betapa bangganya ia terhadap bundanya.
Felisha juga bercerita tentang cita-citanya menjadi seorang dokter dan keinginannya membantu anak-anak kurang mampu yang membutuhkan perawatan medis. Tekad ini muncul ketika Felisha diajak mengikuti kegiatan berbagi perlengkapan sekolah untuk anak-anak di Sekolah Kolong, Jl. Wacung, Jembatan Tiga, Jakarta Utara. Aksi nyata ini sejalan dengan pembelajaran Budaya Humanis sesuai ajaran Master Cheng Yen: “Memberi perhatian pada orang lain sama artinya memberi perhatian pada diri sendiri. Menolong orang lain sama artinya menolong diri sendiri.”
Tantangan bagi Felisha yang sangat aktif mengikuti berbagai kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah, seperti menari, belajar bahasa Mandarin dan Inggris, serta mengembangkan bakatnya dalam menggambar dan mewarnai, adalah bagaimana ia membagi waktunya agar semua kegiatan dapat berjalan dengan baik.
Harapan Felisha adalah bisa mengikuti kompetisi mewarnai gambar di tingkat nasional dan membagi waktunya dengan baik untuk meraih cita-citanya serta keinginannya membantu sesama. Doa terbaik untuk Felisha, sukses terus dalam belajar, meraih prestasi, serta selalu menjadi anak yang menghormati orang tua dan rendah hati.
Penulis: Vallyant Pattikawa