Digitalisasi Pendidikan yang Berakar pada Nilai Cinta Kasih
Di zaman modern ini, menurut saya, pendidikan tidak hanya untuk ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter siswa. Digitalisasi pendidikan memberikan banyak peluang untuk digunakan sebagai alat menanamkan nilai cinta kasih di setiap pembelajaran.
Setiap pelajaran di Lab Komputer SMP, siswa bukan hanya diajarkan untuk memahami teknologi, tetapi juga diajarkan bagaimana teknologi tersebut bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Sebagai contoh, eskul komputer menjadi wadah atau sarana bagi siswa untuk mengenal lebih dalam tentang teknologi, khususnya website, yang di antaranya ada HTML, CSS, hingga JavaScript.
Siswa ditantang untuk membuat website yang bisa membantu orang lain, seperti membuat halaman informasi yang bermanfaat dan bisa dibaca oleh pembacanya. Selain belajar tentang teknis, digitalisasi pendidikan juga berfokus pada pembentukan karakter, karena itu saya menekankan pentingnya kejujuran mereka, termasuk saat menulis kode-kode website. Prinsip ini saya terapkan agar mereka sadar bahwa teknologi harus digunakan dengan niat baik dan bertanggung jawab.
Sebagai seorang guru, saya merasa bangga melihat siswa-siswa saya tidak hanya berkembang dalam kemampuan digital, tetapi juga dalam cara mereka memandang dunia. Digitalisasi pendidikan di sini tidak hanya mengajarkan teknologi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai cinta kasih yang menjadi pondasi dalam membentuk generasi peduli dan bertanggung jawab.
Seperti yang diungkapkan oleh Master Cheng Yen, “Kewajiban kita dalam kehidupan adalah harus melakukan hal yang bermanfaat bagi orang banyak.” Kata-kata ini menjadi landasan dalam setiap kegiatan pembelajaran di Sekolah Cinta Kasih, mengingatkan kita bahwa teknologi adalah alat yang harus digunakan untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Penulis: Teuku Rizqy Ramadhan