Guru Dan Seni Persuasi

Seni persuasi sangat penting bagi seorang guru karena membantu mereka menarik perhatian dan memotivasi siswa dalam belajar. Dengan kemampuan ini, guru bisa membangun hubungan yang baik dengan siswa, serta mengatasi penolakan atau ketidaksetujuan yang mungkin muncul. Selain itu, guru dapat lebih mudah menyampaikan nilai-nilai penting dan menciptakan suasana kelas yang positif. Kemampuan persuasi juga meningkatkan keterampilan komunikasi guru, baik di dalam kelas maupun saat berinteraksi dengan orang tua dan rekan kerja, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan efektif bagi siswa.

Berbicara dan membujuk orang untuk melakukan sesuatu perlu suatu keterampilan tersendiri. Berikut ini adalah tips-tipsnya:

  1. Berbicara dengan percaya diri

Jika Anda tergagap-gagap dalam menjelaskan, maka orang lain akan sulit untuk mempercayai apa yang Anda utarakan.

  1. Berbicara dengan hangat

Orang lebih mungkin percaya kepada Anda ketika Anda berbicara dengan kehangatan untuk saling mengerti dibandingkan dengan gaya mengancam untuk memenangkan perdebatan.

  1. Tawarkan pilihan yang terbaik

Yakinlah bahwa apa yang Anda bicarakan dan tawarkan adalah yang terbaik untuk kepentingan orang yang Anda ajak bicara. Jangan memberikan terlalu banyak opsi yang membingungkan mereka.

  1. Ceritakanlah suatu cerita

Cerita yang hangat mengalahkan data dan fakta. Keintiman di balik cerita membuat orang yang Anda ajak bicara memahami pesan yang coba untuk Anda sampaikan.

  1. Tersenyum dan mengangguk

Tersenyumlah dan mengangguk ketika Anda berbicara. Lawan bicara Anda akan terpengaruh untuk ikut mengangguk dan menyetujui perkataan Anda.

  1. Tawarkan minuman

Lawan bicara yang ditawarkan minuman akan lebih rileks dan lebih mudah untuk terbuka dalam menceritakan permasalahannya kepada Anda.

  1. Pertanyaan: “Ya?”

Gunakanlah pertanyaan “ya” untuk membujuk lawan bicara Anda. Cth: “Cuacanya bagus ya?”, “Anak Anda cerdas ya?”, dll.

  1. 87% orang percaya statistik

Anda juga percaya kan?

Penulis: Timothy Athanasios

Add a Comment

Your email address will not be published.