Jumat Literasi : Membuat Karya Lebih Bermakna

Jumat Literasi, kegiatan yang kami beri nama ini merupakan pembiasaan kami, Tim SD, pada saat kegiatan Jumat bergilir. Melalui program Jumat Literasi di tahun ajaran 2025–2026, saya memberikan warna baru dalam setiap kegiatannya. Selama beberapa tahun, kegiatan Jumat Literasi hanya sekadar membaca buku. Namun, untuk tahun ajaran ini, saya memberi warna berbeda, yaitu kegiatan dongeng singkat dan kegiatan mewarnai untuk kelas 1, 2, dan 3, serta membuat puisi untuk kelas 4, 5, dan 6. Mengapa saya memberikan warna baru? Supaya anak dapat menggali potensi yang mereka miliki. Guru dapat melihat bakat dan potensi anak didiknya, yang kelak dapat diasah kembali oleh guru-gurunya.

Antusias anak-anak sangat gembira sekali ketika kegiatan Jumat Literasi diadakan. Dikarenakan mereka selalu menunggu hal-hal baru yang mereka akan lakukan bersama dengan teman-temannya di dalam kelas. Karena dengan adanya warna baru di dalam kegiatan Jumat Literasi, ada karya baru juga yang mereka tuangkan di dalam kelas.

Harapan saya, melalui dua kegiatan yang sudah saya jalankan pada bulan Juli dan Agustus ini, kita dapat mencari bibit-bibit baru dan dapat menggali kepercayaan diri anak-anak dalam hal komunikasi, mengembangkan bakat bercerita, melatih anak untuk fokus dalam menerima informasi melalui video dongeng yang mereka tonton. Hingga akhirnya mereka dapat menyimpulkan atau menceritakan kembali melalui bahasanya apa yang telah dilihat dan dengar. Dua kegiatan dalam Jumat Literasi ini sama halnya seperti pembelajaran interaktif yang dapat dikemas oleh guru-guru saya dalam melihat cara gaya belajar anak-anaknya sendiri. Karena masing-masing dari anak memiliki keunikan masing-masing. Ada yang pandai bercerita, ada yang pandai mengarang, dan ada pula yang pandai di keduanya.

Di setiap akhir kegiatan, saya selalu bertanya kepada anak-anak, “Bagaimana, senang kegiatan Jumat Literasi hari ini?” Mereka dengan semangat menjawab, “Senang!” Ada yang bercerita, “Tadi aku ini, aku itu,” kepada saya. Hal inilah yang saya rasakan. Saya bangga sama anak-anak dapat mengembangkan bakat dan potensinya melalui kegiatan yang singkat di dalam durasi jam 06.45 – 07.15 WIB. Mereka bisa belajar dan bisa bercerita tentang sesuatu hal yang baru saja mereka dapatkan. Seperti yang disampaikan oleh Master Cheng Yen, “Daripada melewati satu hari dengan sia-sia, lebih baik menggunakan satu detik untuk hal yang bermanfaat.” Semoga kegiatan singkat ini dapat memberikan warna untuk anak-anak saya kelak, dan dapat menggali potensi anak-anak tak terhingga.

Penulis: Intan Pratiwi