Kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi

Di bulan Ramadhan tahun 1446 H ini, bertepatan dengan tahun 2025 Masehi, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi menyelenggarakan kegiatan untuk siswa-siswi yang beragama Islam, yaitu pesantren kilat Ramadhan. Acara ini merupakan acara tahunan sekolah dan selalu diadakan secara rutin di setiap bulan Ramadhan. Kegiatannya merupakan gabungan dari tiga unit di sekolah, yakni unit SMP, SMA, dan SMK.

Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi selalu merayakan berbagai kegiatan keagamaan yang ada di Indonesia, yaitu dari agama Budha, Islam, Kristen, dan Katolik. Hal ini merupakan pewujudan toleransi yang sangat bagus, baik untuk branding sekolah maupun dapat memberikan kesan yang sangat positif di masyarakat dalam memahami keberagaman budaya dan kegiatan keagamaan yang ada di Indonesia.

Acara dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan terjemahannya, lalu sambutan oleh Kepala Sekolah SMK Cinta Kasih Tzu Chi, Bapak Edi Supeno. Di dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena para siswa dan guru di sekolah yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan masih dapat meluangkan waktunya untuk menghadiri kegiatan pesantren kilat dengan keikhlasan hati dan dalam kondisi badan yang sehat wal afiat. Berikutnya, beliau juga menyampaikan agar para hadirin meneladani dan mengamalkan ajaran agama Islam yang telah dibawa oleh Nabi Besar Muhammad SAW di dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Acara berikutnya adalah pengajian agama Islam yang dibawakan oleh Ustadz Buchori, guru agama Islam di SMP Cinta Kasih Tzu Chi. Beliau menyampaikan tema kegiatan pesantren kilat ini yang bertajuk “Ramadhan Mencetak Pribadi yang Rahmatan Lil Alamin,” yang maknanya adalah dengan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan akan memberikan rahmat dan berkah kepada seluruh lapisan masyarakat. Contoh sederhananya yaitu saat pembagian takjil (makanan untuk membatalkan puasa) di sore hari yang diberikan kepada setiap orang di jalan.

Di bulan suci Ramadhan ini, juga bulan di mana kitab suci umat Islam, Al-Qur’an, diturunkan sebagai pedoman hidup bagi pemeluk agama Islam. Ustadz Buchori juga menekankan untuk selalu menjaga puasa dari hal-hal yang membatalkan puasa, yaitu makan dan minum dengan sengaja di siang hari. Namun, yang lebih penting adalah menjaga puasa dari hal-hal yang menyebabkan tidak memperoleh pahala melaksanakan ibadah puasa, di antaranya adalah tidak mampu menahan marah, membicarakan aib dan kekurangan orang lain, serta tidak menjaga kejujuran dalam bertutur kata.

Selain pengajian, terdapat pula penampilan musik Hadroh (menggunakan alat musik rebana) oleh siswa-siswi SMA dan SMK Cinta Kasih Tzu Chi, dan juga penampilan lagu-lagu Islami atau yang bernuansa bulan Ramadhan.

Penulis: Tri Rahmat Basuki