Keindahan Isyarat Tangan Dalam Lagu Sayap yang Berwarna
Isyarat tangan merupakan salah satu bagian dari budaya Tzu Chi. Isyarat tangan adalah bahasa universal yang mempermudah komunikasi bagi penyandang tunarungu dan tunawicara. Mengingat bahwa Tzu Chi sangat menjunjung tinggi budaya humanis, maka Tzu Chi sejak dini mengenalkan budaya isyarat tangan melalui badan misinya. Salah satu ujung tombak pengenalan budaya isyarat tangan dilakukan di misi pendidikan, melalui sekolah-sekolah sebagai media pengenalan dan pengajaran makna serta gerakan isyarat tangan. Salah satu sekolah yang dinanungi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Wiyata Indonesia, yaitu Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, selalu menyisipkan isyarat tangan dalam beberapa kegiatan sekolah, di antaranya kegiatan Tzu Shao, perayaan Hari Guru, kegiatan pendewasaan, maupun Human Week. Hal ini dilakukan agar siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dapat mengenal apa itu isyarat tangan, makna dari tiap gerakan isyarat tangan, dan menarik perhatian siswa-siswi untuk mempelajari gerakan dan makna isyarat tangan.
Kegiatan Human Week unit SMP Cinta Kasih Tzu Chi tahun ajaran 2024/2025 diadakan sejak bulan Desember 2024 hingga Februari 2025. Lomba yang diadakan sangat bervariasi, dari bidang studi Mandarin maupun budaya humanis. Lomba dari bidang studi Mandarin di antaranya adalah Mandarin Bee, story telling, dan duet singing lagu Mandarin. Sementara dari bidang studi budaya humanis di antaranya adalah isyarat tangan, lomba kata perenungan, proyek daur ulang, dan video inspiratif. Salah satu lomba yang sangat mencerminkan budaya Tzu Chi adalah lomba isyarat tangan, di mana lomba ini adalah lomba dengan anggota terbanyak dalam kelas. Lomba isyarat tangan Human Week unit SMP Cinta Kasih Tzu Chi diikuti oleh 15 kelas, yaitu lima kelas VII, lima kelas VIII, dan lima kelas IX. Kelima belas kelas bersaing secara sehat untuk dapat masuk ke babak semifinal, di mana tiket untuk masuk ke babak semifinal hanya untuk lima kelas terbaik.
Lomba isyarat tangan Human Week 2025 menggunakan lagu “Cai Se De Chi Bang,” atau dalam bahasa Indonesia berarti “Sayap yang Berwarna.” Lagu ini berbahasa Mandarin dengan arti lirik yang sangat menyentuh tentang impian yang tinggi. Dimulai dengan lirik awal “Yi tiao lu you dong chang kai shi zou dou bu xian wan” yang memiliki makna “Seberapa jauh perjalanan, belum terlambat untuk mulai menjalani.” Penggalan lirik awal ini sangat menyentuh bagi siswa-siswi tingkat SMP yang masih meniti awal impian mereka. Impian yang ingin mereka kejar harus terus mereka kejar meskipun sudah jauh perjalanan. Makna yang mendalam dalam lagu “Cai Se De Chi Bang” juga terdapat dalam penggalan lirik “Wang qian fei liu bu hui liu xia yi han,” yang memiliki arti “Teruslah terbang ke depan, maka tidak akan ada penyesalan.” Lirik lagu ini mengajarkan siswa-siswi SMP Cinta Kasih Tzu Chi untuk yakin mengejar impian mereka agar di kemudian hari, ketika mereka sudah dewasa, tidak akan ada penyesalan di masa lalu karena tidak mengejar impian yang mereka inginkan. Lirik lain juga mengajarkan pentingnya teman untuk mendukung tercapainya impian, yaitu dalam lirik “Qian zhe shou jiu bu hui jue de gu dan,” yang artinya “Berpegangan tangan tidak akan kesepian.” Makna sebenarnya dari “Cai Se de Chi Bang” adalah sepasang sayap yang berwarna, yaitu impian bagi setiap orang, yang dapat membuat orang terbang tinggi dan bahagia.
Tiap kata pada lagu “Cai Se de Chi Bang” memiliki gerakan isyarat tangan yang berbeda, sesuai dengan arti kata pada tiap lirik lagu tersebut. Gerakan isyarat tangan sangat apik dan rapi, memancarkan impian yang tinggi. Salah satu kelas yang maju ke babak final lomba isyarat tangan Human Week 2025 adalah kelas 8A, yang berlatih sejak bulan Desember. Pada awal latihan, lomba isyarat tangan Human Week 2025 kelas 8A yang beranggotakan 17 siswa ini berlatih makna lirik dan pelafalan lirik Mandarin terlebih dahulu dengan dibantu oleh guru Mandarin kelas. Di hari kedua latihan, bersama dengan wali kelas, para peserta lomba mulai berlatih gerakan is yarat tangan tiap lirik, dibantu oleh salah satu siswa kelas 8A, yaitu Alice, yang cukup ahli dalam bidang bahasa Mandarin untuk pelafalan tiap kata. Wali kelas 8A, yaitu Miss Yeci, memperagakan setiap gerakan isyarat tangan lagu “Cai Se De Chi Bang.” Selama satu minggu, kelas 8A terus berlatih gerakan isyarat tangan, dan di minggu kedua, ketika siswa sudah menghafal tiap gerakan, barulah dibuat formasi isyarat tangan untuk kelas 8A. Latihan selanjutnya hingga sebelum hari H babak penyisihan dilakukan dengan formasi, di mana latihan dilakukan di berbagai tempat, mulai dari aula seni yang memiliki kaca besar untuk melihat kekompakan gerakan dan kerapihan formasi, hingga ke aula lantai 4 untuk gladi kotor babak penyisihan isyarat tangan Human Week 2025.
Di hari H penyisihan, kelas 8A mendapat pujian dari dewan juri terkait kerapihan busana dan intonasi lagu yang jelas dan lantang. Namun, di balik pujian tersebut, ada hal yang harus diperbaiki. Kelas 8A harus merapikan beberapa posisi formasi siswa, sehingga harus ada beberapa pergantian posisi agar formasi lebih rapi.
Seminggu sebelum puncak acara Human Week 2025, setiap kelas yang lolos final lomba isyarat tangan harus menyiapkan properti untuk memperindah penampilan isyarat tangan kelas. Kelas 8A menggunakan properti berupa bando dengan hiasan bintang bagi para siswi. Bando bintang tersebut dibuat sendiri oleh siswi 8A dibantu oleh wali kelas. Awalnya, siswi 8A memesan bando hitam polos melalui salah satu aplikasi belanja online, dan pembuatan bintang menggunakan kertas bekas buku coret-coretan matematika yang diubah menjadi origami bintang. Setelahnya, origami bintang tersebut dicat dengan pilok berwarna kuning keemasan. Setelah proses pengeringan cat selesai, siswi menggunakan lem tembak untuk menyatukan bintang ke bando, di mana tiap bando memiliki 8 bintang di atasnya. Properti bagi siswa adalah lambang bintang yang akan dipasang di atas kantung seragam PDH. Para siswa juga ikut andil membuat properti pin bintang yang mereka gunakan masing-masing. Kelas 8A juga membuat poster kelas yang berisikan penggalan kata perenungan dari Master, yaitu “Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.” Poster ini dihias dengan awan yang terbuat dari kapan isi boneka bekas dan dibuat di atas kertas karton sisa mading kelas.
Pada acara puncak Human Week 2025, kelas 8A mendapatkan giliran pertama tampil isyarat tangan. Dalam penampilan ini, wali kelas ikut dalam formasi dan menjadi pusat formasi tersebut. Penampilan sangat rapi dan apik, diiringi dengan tampilan video berisi foto masa kecil setiap siswa-siswi di kelas 8A beserta cita-cita mereka di masa depan dan kutipan penyemangat masing-masing siswa untuk mencapai cita-citanya. Video ini dibuat oleh salah satu siswi kelas 8A bernama Kelli, dua hari sebelum acara puncak. Penampilan isyarat tangan kelas 8A diakhiri dengan pengangkatan poster kelas dan iringan tepuk tangan dari penonton. Di akhir pengumuman, kelas 8A memperoleh juara 3 untuk kategori lomba isyarat tangan, juara 2 untuk lomba Mandarin Bee, dan juara 1 untuk lomba kata perenungan.
Penulis: Yeci Mey Linda