Menanamkan Kebiasaan Baik Sejak Dini : Program Sikat Gigi Setiap Jumat di TK Cinta Kasih Tzu Chi
Menjaga kebersihan dan kesehatan diri merupakan salah satu kebiasaan penting yang perlu diajarkan sejak dini. Salah satu aspek kebersihan yang sering kali terabaikan oleh anak-anak adalah menjaga kesehatan gigi. Oleh karena itu, TK Cinta Kasih Tzu Chi mengadakan Program Sikat Gigi setiap hari Jumat sebagai upaya menanamkan kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Program ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi juga merupakan momen edukatif yang menyenangkan. Dengan bimbingan guru, anak-anak diajarkan cara menggosok gigi yang benar serta pentingnya menjaga kebersihan mulut agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan.
Mengapa Sikat Gigi Itu Penting?
Banyak anak-anak yang belum memahami betapa pentingnya menyikat gigi secara teratur. Mereka cenderung menyukai makanan manis seperti permen, cokelat, dan es krim yang dapat menyebabkan gigi berlubang jika tidak dibersihkan dengan baik. Oleh karena itu, sejak usia dini, anak-anak perlu dikenalkan dengan kebiasaan menyikat gigi yang benar agar gigi mereka tetap sehat dan kuat.
Pelaksanaan Program Sikat Gigi di TK Cinta Kasih Tzu Chi
Setiap hari Jumat, setelah selesai melakukan pemilahan sampah daur ulang, anak-anak diarahkan untuk mengambil perlengkapan sikat gigi mereka yang telah dibawa dari rumah. Dengan penuh antusias, mereka bersiap-siap di depan wastafel yang telah disediakan oleh sekolah. Guru-guru memimpin kegiatan ini dengan memberi contoh cara menyikat gigi yang benar. Mereka mengajarkan langkah-langkah berikut kepada anak-anak:
- Menggunakan Pasta Gigi Secukupnya – Anak-anak diajarkan bahwa mereka hanya perlu menggunakan pasta gigi sebesar biji kacang, tidak perlu terlalu banyak.
- Menyikat Gigi dengan Gerakan Memutar – Gerakan ini membantu membersihkan gigi secara menyeluruh, termasuk bagian sela-sela gigi yang sulit dijangkau.
- Menyikat Gigi Selama Dua Menit – Anak-anak diberi pemahaman bahwa menyikat gigi yang baik membutuhkan waktu yang cukup, tidak boleh terburu-buru.
- Membersihkan Lidah dan Bagian Dalam Mulut – Sisa makanan juga bisa menempel di lidah, sehingga perlu dibersihkan agar napas tetap segar.
- Berkumur Hingga Bersih – Setelah menyikat gigi, anak-anak diminta untuk berkumur beberapa kali agar sisa pasta gigi dan kotoran terbuang sepenuhnya.
Sejak program ini berjalan, terlihat bahwa anak-anak semakin bersemangat dalam menjaga kebersihan gigi mereka. Banyak di antara mereka yang awalnya kurang peduli dengan kebersihan gigi, kini mulai sadar akan pentingnya menyikat gigi dengan benar. Beberapa anak bahkan mulai bercerita kepada guru bahwa mereka sekarang lebih rajin menyikat gigi di rumah. Orang tua juga ikut mendukung dengan memastikan anak-anak mereka menggosok gigi sebelum tidur di rumah.
Program ini juga mendapat dukungan penuh dari para guru dan orang tua. Para guru tidak hanya mengajarkan teori tentang kesehatan gigi, tetapi juga menjadi contoh dengan menjaga kebersihan gigi mereka sendiri. Orang tua pun berperan penting dalam memastikan kebiasaan ini terus berlanjut di rumah. Beberapa orang tua berbagi cerita bahwa anak-anak mereka kini sering meminta izin untuk menyikat gigi sebelum tidur, sesuatu yang sebelumnya jarang terjadi.
Kebiasaan menyikat gigi yang diajarkan sejak usia dini akan membawa manfaat jangka panjang bagi anak-anak. Dengan program ini, diharapkan mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan diri. Selain itu, program ini juga mengajarkan nilai-nilai disiplin dan tanggung jawab. Anak-anak belajar bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab mereka sendiri, bukan hanya tugas orang tua atau guru. Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak TK Cinta Kasih Tzu Chi tidak hanya tumbuh menjadi individu yang sehat, tetapi juga memiliki kebiasaan baik yang akan mereka bawa hingga dewasa. Sebagaimana pepatah mengatakan, “Mencegah lebih baik daripada mengobati.” Mari bersama-sama menanamkan kebiasaan sehat sejak dini, agar anak-anak kita memiliki senyum ceria dan gigi sehat selamanya!
Penulis: Noviska Arfa, S.H.