Menjahit Sederhana, Keterampilan Dasar Yang Penting Untuk Dimiliki
Bagi seorang pelajar, mungkin pernah mengalami saat pakaiannya robek, atau kancing seragamnya lepas, atau bahkan ingin membuat karya seperti tas koin dan hiasan dari kain flanel. Di sinilah pentingnya keterampilan dasar menjahit. Menjahit bukan sekadar kegiatan yang dilakukan oleh orang tua, namun keterampilan ini sangat bermanfaat bagi siapa saja, terutama para pelajar.
Saat mendengar kata “menjahit,” mungkin yang langsung terlintas di dalam benak adalah memperbaiki baju yang robek. Padahal, menjahit jauh lebih luas dari itu. Di Jepang, keterampilan menjahit sudah diajarkan pada level sekolah dasar melalui mata pelajaran Kateika (家庭科) atau pendidikan rumah tangga, yang mencakup dasar-dasar menjahit untuk mengajarkan kemandirian, keterampilan praktis, dan tanggung jawab. Mereka juga dapat mempelajari teknik menjahit tradisional.
Di Indonesia sendiri, keterampilan menjahit terdapat dalam pelajaran Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang mulai diajarkan di sekolah-sekolah pada tahun 1961. Pada era Orde Baru, pelajaran ini diajarkan pada sekolah menengah, khususnya di sekolah kejuruan. Pada tahun 1977, sekolah kejuruan yang terkait dengan PKK mulai diubah menjadi sekolah umum, dan mata pelajaran ini perlahan digantikan. Hingga saat ini, di sekolah umum sudah tidak terdapat lagi pelajaran khusus keterampilan menjahit. Padahal, keterampilan ini memiliki banyak manfaat.
Dengan mengenalkan kegiatan menjahit sejak di bangku sekolah, siswa tidak hanya belajar keterampilan praktis, tetapi juga mengembangkan berbagai aspek kepribadian dan kecerdasannya. Kegiatan ini bisa menjadi suatu hal yang menyenangkan dan edukatif untuk mengisi waktu belajar di sekolah maupun di rumah.
Pelajaran menjahit memberi banyak manfaat bagi siswa, termasuk:
- Pengembangan keterampilan praktis: Siswa dapat membuat dan memperbaiki pakaiannya sendiri. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat mengatasi masalah secara mandiri ketika suatu hari pakaiannya robek kecil atau kancing yang lepas perlu segera diperbaiki tanpa meminta bantuan orang lain.
- Peningkatan kreativitas: Keterampilan menjahit dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam hal seni kriya. Banyak produk yang dapat siswa buat, seperti gantungan kunci, tempat pensil dari kain flanel, hiasan dinding dengan teknik sulam, dan lain sebagainya. Jika dikembangkan lebih lanjut, hal ini dapat menjadi peluang bisnis bagi siswa.
- Latihan motorik halus: Kegiatan menjahit dapat menguatkan otot-otot kecil di tangan siswa dan meningkatkan koordinasi.
Dengan banyaknya manfaat yang diperoleh, hal inilah yang mendasari Daai Mama untuk memberikan materi keterampilan menjahit dalam kegiatan Tzu Shao. Harapannya, siswa dapat menerapkan keterampilan ini dalam kehidupannya sehari-hari sehingga dapat mandiri dalam mengatasi masalahnya sendiri bila berhadapan dengan kondisi yang memerlukan keterampilan menjahit, serta mendapatkan manfaat lain seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Penulis: Tussi Triandini