Misi (Tak) Mustahil: Aksi Kebajikan Siswa di Bulan Ramadhan
Dalam semangat kebersamaan dan kepedulian sosial, siswa-siswi kelas 9 menjalankan sebuah tantangan bertema “Mission Impossible” — sebuah proyek yang awalnya terdengar sulit, namun pada akhirnya berhasil mereka taklukkan dengan penuh semangat dan sukacita.
Seperti yang dikatakan oleh Master Cheng Yen: “Masalah di dunia tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja; dibutuhkan uluran tangan dan kekuatan banyak orang untuk dapat menyelesaikannya.” Dari kata perenungan inilah siswa-siswi semakin yakin untuk menjalankan kegiatan “Mission Impossible” ini bersama seluruh anggota kelas.
Tantangannya sederhana namun bermakna: melakukan satu aksi kebajikan sebagai hasil kerja sama seluruh anggota kelas. Di tengah bulan suci Ramadhan, mayoritas kelas memilih untuk berbagi kebahagiaan dengan membagikan paket buka puasa kepada masyarakat. Sebuah misi mulia yang menjadi cermin solidaritas dan empati mereka.
Langkah pertama dimulai dengan penggalangan dana. Setiap kelas memiliki celengan khusus yang diisi secara sukarela oleh siswa dengan kontribusi harian sebesar seribu hingga dua ribu rupiah. Tidak besar, namun konsisten — dan dari situlah keajaiban dimulai.
Setelah dana terkumpul, para siswa membagi peran. Ada yang bertugas berbelanja bahan, ada yang mengolah makanan, ada yang mengemas, bahkan ada tim khusus yang turun langsung ke lapangan untuk membagikan paket buka puasa kepada yang membutuhkan. Tak ketinggalan, ada juga tim dokumentasi yang menangkap setiap momen hangat dalam perjalanan misi ini.
Foto di atas menggambarkan salah satu momen penuh makna saat seorang siswa membagikan paket berbuka puasa kepada seorang ibu dan anaknya di jalan. Senyum kecil yang muncul dalam interaksi sederhana itu menjadi bukti bahwa kebaikan bisa dirasakan secara nyata oleh siapa pun.
Lebih dari sekadar proyek sekolah, kegiatan ini menjadi pengalaman emosional yang membuka mata dan hati. Para siswa menyadari bahwa dengan tekad dan kerja sama, mereka mampu menyelesaikan sesuatu yang awalnya tampak mustahil.
Antusiasme dan kegembiraan terpancar di setiap wajah mereka. Dari dapur hingga jalanan, setiap langkah menjadi bukti nyata bahwa kebajikan bisa dimulai dari hal kecil dan dikerjakan bersama.
Semoga pengalaman ini menjadi pijakan awal bagi mereka untuk terus terlibat dalam misi-misi kebaikan yang lebih besar di masa depan. Karena kini mereka tahu — bahwa “Mission Impossible” bukanlah hal yang mustahil, jika dilakukan dengan hati dan bersama-sama.
Penulis: Henny Ls.