Model Pembelajaran Generasi Alpha

Anak-anak generasi Alpha kerap disebut sebagai “generasi digital” hal ini dikarenakan mereka hidup berdampingan dengan teknologi canggih sejak dilahirkan. Generasi Alpha yaitu anak-anak yang lahir mulai tahun 2010 hingga sekitar 2025.

Mengajar generasi Alpha, terutama di tahap awal masuk sekolah dasar, khususnya kelas 1 SD, memerlukan pendekatan yang kreatif serta inovatif agar dapat membantu siswa menjadi lebih kritis sehingga dapat mengembangkan potensi untuk menghadapi tantangan di masa depan. Jean Piaget menyatakan bahwa anak usia 6-7 tahun berada dalam tahap operasional konkret, artinya mulai mampu berpikir logis tentang hal-hal konkret, memahami sebab-akibat, dan mulai belajar memecahkan masalah sederhana.

Beberapa cara mengajar generasi Alpha di kelas adalah sebagai berikut:

  1. Gunakan media visual dan interaktif seperti alat peraga, video, dan gambar.
  2. Libatkan teknologi secara seimbang saat pembelajaran di kelas, seperti menggunakan aplikasi edukatif Kahoot, Quiver, dll., agar pembelajaran menjadi menarik.
  3. Kolaboratif, yaitu ajak siswa untuk diskusi, kerja kelompok, dan presentasi untuk mengembangkan kemampuan komunikasi sehingga siswa bisa lebih kritis dalam memilih dan menggunakan informasi.
  4. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan seperti bermain peran, bernyanyi, dan menari.

Eksplorasi dan berikan tantangan dengan tujuan siswa dapat mencari solusi dalam menyelesaikan masalah sehingga dapat berpikir out of the box.

Dengan memahami karakter dan tahap perkembangan generasi Alpha, kita dapat mengembangkan model pembelajaran yang menyenangkan, aktif, kritis, dan inovatif sehingga dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk generasi masa depan.

Oleh: Anna Septiana Tahalele