Pemberi yang Membungkuk dan Mengucapkan kata Terima Kasih
Tzu Chi adalah yayasan sosial yang bergerak di bidang kemanusiaan, didirikan oleh Master Cheng Yen pada tahun 1966 di Hualien, Taiwan. Tzu Chi merupakan lembaga yang berkomitmen untuk menyebarkan cinta kasih tanpa memandang suku, bangsa, agama, dan ras.
Tzu Chi masuk ke Indonesia pada tahun 1993, ketika seorang relawan Tzu Chi Taiwan bernama Liang Cheung datang ke Indonesia untuk mendampingi suaminya. Di Indonesia, Ibu Liang Cheung mengajak para pengusaha menjadi donatur Tzu Chi.
Setelah sekian lama menjadi pengusaha di Indonesia dan melihat banyak masyarakat Indonesia yang hidup dalam kekurangan atau di bawah garis kemiskinan, para istri pengusaha ini berkomitmen untuk membantu masyarakat Indonesia.
Pada akhirnya, pada tahun 1994, para istri pengusaha ini berkunjung ke Hualien untuk menemui Master Cheng Yen dan meminta restu untuk mendirikan Tzu Chi di Indonesia.
Hingga tahun 2023, Tzu Chi telah berada di 67 negara dan telah memberikan bantuan ke 133 negara, tentunya bantuan ini diberikan tanpa memandang suku, bangsa, agama, dan ras.
Mari kita perhatikan bagaimana cara para relawan Tzu Chi ini saat memberikan bantuannya. Apakah ada yang berbeda dari pemberian bantuan oleh lembaga lain?
Diambil dari foto homepage Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan judul berita Bantuan APD untuk Penanganan Covid-19 di Pontianak, terlihat bahwa relawan Tzu Chi yang berbaju abu dan bercelana putih memberikan bantuan APD kepada petugas sambil membungkukkan badan kepada penerima bantuan. Mengapa pemberi bantuan malah membungkukkan badan kepada penerima bantuan?
Foto yang diambil juga dari homepage Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan judul Menyambut Kemenangan Nan Fitri menunjukkan sejumlah relawan berbaju kaos dan bercelana putih membungkukkan badan 90 derajat. Mengapa para relawan Tzu Chi berbuat seperti ini? Karena para relawan berterima kasih kepada penerima bantuan. Para penerima bantuanlah yang memberi kesempatan bagi para relawan untuk berbuat dan berbagi kebaikan kepada sesama. Seperti kata Master Cheng Yen, “Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.” Maksud dari perenungan tersebut adalah bahwa kita hendaknya menjadi orang yang selalu bersumbangsih agar selalu diliputi sukacita dan keberkahan.
Seperti terlihat dalam foto-foto di atas, para relawan selalu tersenyum gembira karena masih diberi kesempatan untuk berbuat kebajikan dan merasa diliputi rasa sukacita. Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang selalu bersyukur dan dilimpahi berkah. Gan en.
Penulis: Dwi Atmanti
Artikel tersebut sangat menginspirasi, menyoroti semangat relawan Tzu Chi dalam menyebarkan cinta kasih tanpa pandang bulu. Tindakan mereka yang penuh hormat dan rasa syukur kepada penerima bantuan menunjukkan nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam, di mana memberi bukan sekadar kewajiban, melainkan sebuah kehormatan. Semoga kita semua dapat meneladani sikap mulia ini dalam kehidupan sehari-hari.