Perjusa SMK Cinta Kasih Tzu Chi: Menumbuhkan Karakter melalui Kebersamaan dan Kedekatan dengan Alam
Pada hari Jumat dan Sabtu, tanggal 25-26 Oktober 2024, SMK Cinta Kasih Tzu Chi mengadakan Perkemahan Jumat-Sabtu (Perjusa) di Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan. Kegiatan ini diinisiasi oleh ambalan Bayu Suta dan Dewi Srikandi untuk melatih kemandirian, meningkatkan kreativitas, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan membangun solidaritas di antara para siswa. Selain itu, acara ini bertujuan menanamkan semangat nasionalisme serta membentuk jiwa kepemimpinan. Perjusa ini diikuti oleh 126 siswa kelas XI dari berbagai jurusan, yaitu Akuntansi, Manajemen Perkantoran, serta Pemrograman Perangkat Lunak dan Gim.
Acara diawali dengan apel pembukaan yang dipimpin oleh Kakak Edi Supeno, Pembina Mabigus SMK Cinta Kasih Tzu Chi. Dalam sambutannya, Kak Edi mengingatkan peserta untuk belajar dari alam yang telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Beliau juga mengajak para siswa untuk bersyukur atas keindahan alam yang telah dianugerahkan Tuhan dan mengimplementasikan nilai moralitas tinggi, seperti toleransi dan kepedulian terhadap lingkungan. Meskipun cuaca panas, para peserta tetap bersemangat mengikuti apel. Setelah apel, mereka melanjutkan dengan mendirikan tenda dan pionering, yang menunjukkan kekompakan serta kerja sama yang solid.
Dalam kegiatan ibadah, siswa melaksanakan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, dibimbing oleh para pembina agama. Siswa muslim laki-laki dipimpin oleh Kakak Galih, perempuan oleh Kakak Yuli Hastuti dan Kakak Margaret, siswa Kristen oleh Kakak Ernesta, siswa Katolik oleh Kakak Allan Gunawan, dan siswa Buddha oleh Kakak Bryan.
Acara inti Perjusa adalah pembekalan Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) yang dibawakan oleh Kakak Muhammad Hidayat. Beliau menekankan pentingnya menjalankan nilai-nilai Dasa Darma dan Trisatya sebagai panduan perilaku seorang pramuka. Kak Hidayat juga menyampaikan bahwa disiplin adalah kunci kesuksesan, baik di sekolah maupun di luar. Selain itu, ia mengingatkan para siswa untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian sesuai bidang masing-masing agar siap menghadapi dunia kerja atau perguruan tinggi. Sesi pembekalan diakhiri dengan belajar bersama lagu Hymne Pramuka sebagai persiapan untuk acara api unggun.
Salah satu momen yang paling dinanti peserta adalah malam keakraban, di mana tiap kelompok menampilkan hiburan seperti tarian, drama, dan nyanyian. Keceriaan dan kebersamaan terpancar dari kegiatan ini, yang mempererat hubungan antaranggota kelompok. Acara malam ditutup dengan refleksi dari Kak Hidayat, yang mengingatkan pentingnya menghormati dan berbakti kepada orang tua selama mereka masih ada.
Kegiatan Perjusa ini tidak hanya memberikan pengalaman menyenangkan bagi para siswa tetapi juga membentuk karakter positif yang mendukung mereka dalam meraih masa depan yang lebih baik.
Penulis: Edi Supeno