Ragam Gaya Belajar, Satu Karya: Poster dan Infografis sebagai Interpretasi Kreatif Siswa

Dalam pelajaran Bimbingan Konseling (BK), anak-anak SD Cinta Kasih Tzu Chi diajak menyelami dunia belajar mereka sendiri. Di chapter pertama ini, yang berlangsung di kelas 2 dan kelas 5, anak-anak mengenal empat macam gaya belajar: visual, auditori, write, dan kinestetik. Dengan memahami gaya belajar masing-masing, diharapkan semangat belajar mereka meningkat dan materi yang dipelajari pun dapat lebih mudah diserap.

Di sekolah inklusi seperti Cinta Kasih Tzu Chi, di mana setiap anak memiliki kebutuhan dan keunikan tersendiri, memahami cara belajar menjadi hal yang sangat penting. Guru memiliki peran untuk memfasilitasi perbedaan ini agar setiap anak dapat berkembang dengan optimal, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus yang memerlukan pendekatan khusus dalam belajar.

Pada tanggal 4 hingga 15 Agustus 2025, anak-anak mengikuti proyek BK yang dirancang untuk mengaplikasikan pemahaman tentang gaya belajar mereka. Di kelas 2, mereka membuat flashcard alfabet secara berpasangan, yang nantinya dirangkai menjadi poster alfabet and sounds. Poster ini juga mendukung pembelajaran kosakata bahasa Inggris mereka. Di kelas 5, anak-anak bekerja dalam kelompok kecil dengan topik berbeda seperti celestial objects, objects in nature, weather, dan flora fauna. Puncak proyek mereka adalah pembuatan infografis bertema “Exploring the Wonders of Nature” yang dikaitkan dengan mata pelajaran IPAS dan Bahasa Inggris.

Proses ini memperlihatkan dengan jelas bagaimana setiap anak mengekspresikan gaya belajarnya. Anak-anak dengan gaya belajar visual lebih banyak menggambar dan memberi warna pada proyek mereka, sementara mereka yang auditori tampak bersemangat ketika menjelaskan ulang instruksi dan berdiskusi dengan teman-temannya. Anak-anak yang menyukai menulis menuangkan ide mereka melalui catatan dan penulisan materi proyek, sedangkan mereka yang kinestetik terlihat paling hidup saat menempelkan bahan dan menghias poster.

Melalui proyek ini, setiap anak mendapatkan ruang untuk menunjukkan cara belajar yang paling sesuai dengan dirinya. Hasilnya bukan hanya poster dan infografis yang indah dan bermanfaat, tetapi juga pengalaman kolaborasi yang membantu anak-anak memahami diri mereka dan teman-temannya lebih baik. Di mata pelajaran BK kali ini, mereka belajar bahwa tidak ada satu cara belajar yang paling benar, tetapi ada banyak cara yang bisa digunakan bersama untuk mencapai tujuan belajar yang sama.

Ditulis oleh: Ainaya Fulfia, S.Pd