SMK Cinta Kasih Tzu Chi: Prestasi UI/UX Design Competition Tingkat SMA/SMK Juara Terbaik Kompetisi Technofest 2025 Universitas Bunda Mulia Jakarta
SMK Cinta Kasih Tzu Chi kembali menorehkan prestasi gemilang dalam ajang kompetisi nasional bidang teknologi dan desain. Pada hari Kamis, 15 Mei 2025, dua siswa berbakat dari jurusan Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG), Dharma Santoso dan Elvin Chianchio Chia, berhasil meraih Juara Terbaik dalam kategori UI/UX Design Competition tingkat SMA/SMK pada acara Technofest 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Bunda Mulia Jakarta.
Kompetisi Technofest 2025 mengangkat tema besar “Peran AI dalam Masyarakat Modern”, yang menantang para peserta untuk merancang produk digital dengan dampak sosial yang positif. Dharma dan Elvin tampil memukau dengan karya desain UI/UX aplikasi bertema “Maze Of Nusantara V.1.0 – Triphions”. Karya mereka mengeksplorasi bagaimana kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dapat digunakan secara positif dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana masyarakat dapat memahami, beradaptasi, dan memanfaatkan teknologi ini dengan bijak.
Aplikasi yang mereka rancang merupakan media edukatif interaktif yang memperkenalkan berbagai penerapan AI dalam sektor penting seperti kesehatan, pendidikan, transportasi, bisnis, hingga pelayanan publik. Desain antarmuka aplikasi disusun dengan estetika modern, konsistensi warna yang nyaman dipandang, serta navigasi yang intuitif. Fitur utama meliputi visualisasi AI dalam berbagai konteks kehidupan, kuis interaktif, simulasi berbasis studi kasus, serta artikel edukasi ringan untuk semua kalangan usia.
Tim juri yang terdiri dari akademisi, praktisi industri UI/UX, dan pakar teknologi memberikan penilaian tinggi pada aspek fungsionalitas, user experience, dan orisinalitas konsep. Mereka menyebut karya Dharma dan Elvin tidak hanya menarik secara visual, namun juga menyampaikan pesan yang relevan dan mendidik mengenai pentingnya literasi AI di era digital ini.
Menurut Dharma dan Elvin, ide aplikasi tersebut lahir dari keprihatinan mereka terhadap kurangnya pemahaman masyarakat tentang AI, serta banyaknya miskonsepsi yang berkembang. “Kami ingin membuat teknologi AI lebih mudah dipahami oleh masyarakat umum. AI bukanlah ancaman, melainkan alat yang bisa membantu meningkatkan kualitas hidup jika digunakan dengan bijak,” ujar Dharma saat sesi presentasi.
Prestasi ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi SMK Cinta Kasih Tzu Chi. Kepala sekolah menyampaikan apresiasinya atas kerja keras siswa dan guru pembimbing. “Kemenangan ini membuktikan bahwa siswa SMK mampu bersaing secara intelektual dan kreatif dalam ranah teknologi digital. Semoga ini menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus berkarya dan tidak ragu menunjukkan kemampuan mereka,” ungkap beliau.
Keberhasilan ini juga tidak lepas dari pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang diterapkan di sekolah. Melalui lingkungan belajar yang mendukung, siswa dibekali keterampilan teknis, soft skill, dan pengalaman nyata yang mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia kerja dan teknologi masa depan.
Dengan pencapaian ini, SMK Cinta Kasih Tzu Chi menegaskan komitmennya sebagai sekolah vokasi unggulan yang mendorong inovasi, kolaborasi, dan pengembangan teknologi untuk kemajuan bangsa.
Penulis: Leni Asriani