Hadapi Tantangan dan Meraih Impian

Festival Olahraga Masyarakat (FORNAS) ke-VIII yang baru saja terlaksana di Nusa Tenggara Barat pada 26 Juli–1 Agustus 2025 menjadi ajang yang diharapkan dapat memperkuat semangat olahraga, menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebugaran, serta mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif di tempat-tempat penyelenggaraan. Kegiatan FORNAS ini diadakan sekali dalam dua tahun, di mana KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) sebagai penyelenggaranya.

Inorga Perssoci (Perkumpulan Street Soccer) Provinsi DKI Jakarta sendiri merupakan inorga di bawah wadah KORMI Provinsi DKI Jakarta, yang diminta untuk mempersiapkan tim street soccer untuk berpartisipasi dan terus berupaya menjaga tradisi medali emas. Dalam ajang FORNAS kali ini, sebenarnya ada beberapa kategori yang dipertandingkan, antara lain: Tim Putra Usia SMP, Tim Putra Usia SMA/K, dan Tim Putri Bebas Usia. Namun, tim street soccer DKI Jakarta hanya mengirimkan satu wakil, yaitu tim usia SMP.

Setelah menerima arahan dari KORMI DKI Jakarta, tim Perssoci berupaya memberikan informasi dan kesempatan untuk mengadakan seleksi terbuka bagi pegiat yang memiliki kompetensi dan ingin menjaga nama baik Provinsi DKI Jakarta. Persiapan seleksi dan pematangan tim dilakukan mulai dari pertengahan bulan Juni hingga minggu kedua bulan Juli.

Dalam proses latihan yang selalu dilakukan malam hari, banyak kendala ditemui, di antaranya fasilitas yang kurang mendukung, dukungan non-teknis dan perhatian dari pengurus Perssoci DKI Jakarta yang sangat minim, kehadiran pemain yang tidak lengkap, dan juga ada beberapa pemain yang mengalami cedera.

Dalam proses seleksi, siswa dari SMP Cinta Kasih Tzu Chi pun terus berupaya masuk ke dalam skuad tim yang menuju ke FORNAS NTB, yaitu Sultan, M. Rifai, A. Fachri, Afkar, dan M. Ferdian. Namun, setelah proses latihan, analisis dari pelatih, dan kebutuhan tim, hanya M. Ferdian Saputra (Kelas VIII A) yang lolos ke dalam tim.

Skuad lengkap tim street soccer Provinsi DKI Jakarta yang menuju FORNAS:

  1. Alvin Belva Ilhami – SMPN 142 Jakarta
  2. Muhammad Zaki Mosa – SMPN 16 Jakarta
  3. Aditya Galan Al Farizky – SMPN 224 Jakarta
  4. Muhammad Veraz – SMPN 16 Jakarta
  5. Ridho Triawan – SMPN 178 Jakarta Selatan
  6. Muhamad Ferdian Saputra – SMP Cinta Kasih Tzu Chi Jakarta
  7. Alfhat Maulfhi Sihab – SMPN 224 Jakarta

Setelah terbentuknya tim dan staf pelatih, masalah lain kembali muncul, di antaranya terkait dengan pengurusan tiket pesawat, penginapan, transportasi selama pertandingan, kostum, dan hal-hal lain yang sangat mengganggu fokus tim, karena baru kali ini staf pelatih memikirkan masalah teknis dan non-teknis. Dari beberapa masalah yang ada, kami mencoba mencari solusi terbaik saat pertemuan pengurus, staf pelatih, pemain, dan orang tua pemain berlangsung, agar masalah yang muncul menjadi cambuk dan penyemangat bagi tim street soccer DKI Jakarta yang akan bertanding di Mataram, NTB. Diharapkan tim yang berangkat tidak hanya sekadar berpartisipasi dan berwisata, tetapi bisa mencetak sejarah dan mengulang para seniornya yang telah meraih medali emas di ajang yang sama ketika berlangsung di Palembang dan Bandung.

Tim memulai petualangan pertandingan saat jadwal keberangkatan 28 Juli 2025, di mana mereka hadir dan dilepas langsung oleh orang tua pemain. Setibanya di sana, mereka dijemput oleh pengurus KORMI DKI Jakarta untuk diarahkan menuju hotel. Ketika arena pertandingan dimulai pada 30–31 Juli 2025, seluruh komponen tim (pelatih dan pemain) bertekad memberikan yang terbaik untuk DKI Jakarta. Hasilnya, alhamdulillah, Tim Perssoci DKI Jakarta regu putra untuk usia SMP berhasil mengalahkan Sulawesi Tengah di partai final dan berhak meraih medali emas.

Setelah pertandingan, anak-anak sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan selama pertandingan, juga tidak lupa kepada orang tua yang telah memberikan doa tulus untuk tiap langkah perjuangan mereka. Pengalaman dan pembelajaran yang anak-anak dapatkan dari ajang ini sangatlah luar biasa. Hal ini pun sejalan dengan kutipan dari Kata Perenungan yang disampaikan Master Cheng Yen: “Saat menghadapi kesulitan, yang harus kita lakukan hanyalah berupaya dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga, serta memenuhi segala kewajiban. Dengan demikian kita sudah berbuat benar.”