Kunjungan Panti Jompo

Kolaborasi Guru Mandarin dan OSIS SMA-SMK Dalam Mewujudkan Program DREAM

Penulis: Junaidi (SMK)

Pertama kali, kunjungan panti jompo ini diwujudkan oleh guru Mandarin dan OSIS SMA-SMK. Dalam rangka kegiatan Humanistic Culture of Tzu Chi and Mandarin Week 2025, kami guru Mandarin dari unit SMA-SMK mengambil langkah baru dalam menjalankan dan memaknai kegiatan ini, yaitu bekerja sama dengan OSIS SMA-SMK untuk mewujudkan program DREAM yang selaras dengan ajaran budaya humanis Tzu Chi.

Dari awal bulan Oktober 2024, ketika guru Mandarin merencanakan kegiatan Humanistic Culture of Tzu Chi and Mandarin Week 2025, kami merasa setiap tahun kegiatan ini hanya ada lomba-lomba terkait budaya humanis dan Mandarin saja. Maka dari itu, kami mencoba untuk membuat langkah baru ini, yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak hal-hal positif yang bisa diikuti oleh siswa-siswi kita. Guru Mandarin mengajak pembina OSIS dari unit SMA-SMK untuk mendiskusikan masalah ini. Ternyata, dari OSIS juga mempunyai program DREAM yang ingin mereka luncurkan di tahun ini. Akhirnya, kami sepakat dan merencanakan beberapa kegiatan yang selaras dengan budaya humanis Tzu Chi.

Program DREAM (Daring to Reach Everyone and Make a Difference) adalah program yang diluncurkan oleh OSIS SMA-SMK. Tujuan program ini adalah berani menjangkau semua orang dan membuat perbedaan. Di mana program OSIS ini, mereka ingin menjalankan misi kemanusiaan seperti yang mereka pelajari di sekolah, mereka ingin menjangkau orang-orang yang membutuhkan bantuan dan membuat perbedaan bagi semua orang.

Ada beberapa hal yang telah kami lakukan dalam kolaborasi ini. Pertama, bekerja sama dengan program Tzu Shao dengan mengadakan kegiatan bersih-bersih tempat ibadah seperti yang dijalankan unit SMA dan bersih-bersih lingkungan sekitar sekolah yang dijalankan unit SMK. Sudah ada beberapa artikel terkait kegiatan bersih-bersih ini. Untuk mencari tahu lebih banyak hal-hal menarik dari kegiatan bersih-bersih ini, silakan baca artikelnya di https://cintakasihtzuchi.sch.id/category/artikel/. Kedua, mengadakan program mengajar anak asuh, kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali di bulan Februari 2025. Akan ada yang menulis artikel tentang kegiatan mengajar anak asuh ini, silakan dinantikan. Ketiga, yaitu kunjungan panti jompo ini. Kali ini saya hanya ingin menceritakan hal-hal yang telah kami lakukan dalam mewujudkan kunjungan ke panti jompo ini.

Kunjungan ke panti jompo pasti membutuhkan dana, yaitu dana untuk membelikan sesuatu untuk para lansia di panti jompo. Tetapi kami tidak punya dana untuk itu, oleh karena itu, OSIS mencoba mencari dana tersebut dengan menjual minuman dan beberapa produk makanan lainnya. Dalam pelaksanaannya, semua anggota sangat antusias dan bersemangat, karena mereka sadar, setiap rupiah yang mereka kumpulkan akan dimanfaatkan untuk kunjungan panti jompo ini. Kami sebagai pendidik juga merasa sangat terharu dan terkesan dengan semangat para anggota OSIS. Setelah 3 minggu menjual minuman ini, akhirnya dana yang kami targetkan bisa terkumpul dan bisa membelikan barang untuk kakek nenek yang ada di panti. Selain itu, OSIS juga menggalang hati dari semua siswa-siswi SMA-SMK dengan mengumpulkan makanan seperti biskuit Roma kelapa dan lainnya. Hal ini juga menyentuh hati semua siswa-siswi kita untuk bersumbangsih dan menyadarkan mereka untuk berbakti pada orang tua.

Pelaksanaan Kunjungan

Kami mengunjungi Panti Jompo Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 di Cendrawasih. Peserta yang hadir sebanyak 30 orang yang terdiri dari 6 guru pendamping, panitia OSIS, dan relawan Tzu Shao. Kegiatan kunjungan ke panti ini dibuat supaya bisa berbagi kebahagiaan dengan para lansia. Acara ini akan diadakan pada 15 Februari 2025, mulai pukul 08.30 sampai 11.00, dengan peserta sekitar 30 orang panitia, guru, dan relawan Tzu Shao, serta 50 orang lansia dari Grup A & B yang masih aktif berkomunikasi. Sebenarnya, jumlah keseluruhan lansia di panti ini ada 350 orang, yang terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu Grup A & B (masih bisa diajak ngobrol dan beraktivitas ringan), Grup C dan Grup D (butuh perhatian lebih, bahkan ada lansia dengan gangguan jiwa/ODGJ).

Makanan ringan yang dibawa adalah kue basah dari pasar, dengan minuman air putih saja. Kalau mau kasih susu, lebih baik serahkan ke perawat supaya mereka yang mengatur. Selama acara berlangsung, peserta tidak diperbolehkan memakai masker saat berinteraksi dengan lansia agar komunikasi lebih jelas dan terasa lebih dekat.

Rangkaian Acara

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC (Valencia & Violeta), yang akan memberi sambutan singkat dan menjelaskan jalannya kegiatan. Lalu, kata sambutan dari Laoshi Mulyawan dan pihak pengelola panti. Setelah itu, lansia diajak senam pagi bersama Nadea & Samantha dengan gerakan yang ringan dan mudah diikuti. Setelah pemanasan, acara berlanjut ke games interaktif yang dipandu oleh Nur & Cherrine, berisi kuis sederhana seputar sejarah, budaya, dan kehidupan sehari-hari.

Setelah sesi permainan, acara akan dilanjutkan dengan bernyanyi bersama, dipandu oleh Nabiila, Gwen & Tori. Lagu-lagu yang dipilih adalah lagu-lagu nostalgia yang kemungkinan besar sudah akrab di telinga para lansia, seperti “Untuk Sebuah Nama” dan “Prabu Layar,” dan lain-lain. Di sesi ini adalah momen paling seru dari keseluruhan acara, karena kita menyaksikan beberapa kakek nenek ikut menyanyikan lagu favorit mereka dan kita semua mengajak kakek nenek untuk ikut menari di depan. Terlihat dari wajah mereka, semua terlihat sangat gembira dengan kunjungan kami.

Setelah suasana terbawa dengan nyanyian, kegiatan berikutnya pada pukul 09.50, tibalah momen yang paling ditunggu-tunggu, yaitu pembagian donasi. Tim Sarpras dengan penuh perhatian menyerahkan bantuan berupa makanan dan barang kebutuhan sehari-hari. Para lansia menerima dengan penuh rasa syukur. Beberapa bahkan sempat meneteskan air mata haru. Mereka tidak menyangka masih ada generasi muda yang peduli dan ingin berbagi kebahagiaan bersama mereka.

Mendekati akhir acara, MC akan menutup kegiatan dengan ucapan terima kasih kepada pihak panti dan semua peserta yang hadir. Mereka berharap bahwa kunjungan ini tidak hanya sekadar kegiatan, tetapi juga menjadi awal dari hubungan yang lebih erat antara generasi muda dan para lansia. Kami semua berkumpul di depan para kakek nenek dan memberi penghormatan paling dalam serta mengucapkan “Gan en” kepada mereka.

Setelah itu, peserta akan diajak untuk mengunjungi kamar lansia, terutama mereka yang sudah dikelompokkan sebelumnya, supaya bisa ngobrol lebih dekat. Beberapa di antara mereka duduk bersama di teras, bercerita tentang kehidupan mereka, mengenang masa lalu, dan berbagi pengalaman hidup. Sesi ini menjadi momen paling mengharukan, di mana para lansia merasa didengar dan dihargai.

Harapan dan Kesimpulan

Melalui kegiatan ini, harapannya para lansia bisa merasa lebih diperhatikan dan terhibur, sementara peserta juga bisa belajar tentang rasa empati dan kepedulian terhadap orang yang lebih tua. Yang paling penting adalah membangun hati peserta untuk selalu ingat berbakti pada orang tua dan berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, semua peserta harus tetap menjaga suasana yang nyaman dan hangat agar kegiatan ini benar-benar bisa membawa kebahagiaan bagi semua orang yang terlibat.

Untuk mengakhiri tulisan ini, saya ingin mengutip salah satu kata perenungan Master Cheng Yen, yaitu “Ada dua hal yang tidak bisa ditunda di dunia ini: yang pertama adalah berbakti pada orang tua, yang kedua adalah berbuat kebajikan.”

Terima kasih kepada semua pembaca dan semua peserta dalam kegiatan ini. Gan en.

Add a Comment

Your email address will not be published.