Mengasah dan Mengembangkan Kemampuan melalui Ekskul Bulutangkis
Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi mengajarkan kepada siswa-siswi untuk menggali potensi setiap individu yang dimiliki, baik dari segi akademik maupun non-akademik. SMA Cinta Kasih Tzu Chi memfasilitasi siswa-siswi yang memiliki bakat dan kemampuan di bidang non-akademik untuk dapat berkembang sesuai dengan kemampuannya, yaitu mengikuti ekstrakurikuler, salah satunya adalah ekstrakurikuler bulutangkis.
Ekstrakurikuler bulutangkis merupakan kegiatan tambahan di luar jam pelajaran di sekolah, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dasar permainan bulutangkis. Dalam ekstrakurikuler ini, siswa-siswi diajarkan teknik-teknik dasar permainan, seperti servis, smash, dan netting dalam permainan bulutangkis. Permainan bulutangkis mengajarkan tentang berbagai macam teknik dasar maupun lanjutan. Selain itu, siswa-siswi juga dilatih fisik, mental, kecepatan, dan konsentrasi selama dalam lapangan permainan bulutangkis.
Kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis merupakan salah satu ekstrakurikuler yang ada di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang berfokus pada latihan dan permainan bulutangkis. Melalui ekskul ini, siswa-siswi dapat belajar tidak hanya untuk mengasah kemampuan olahraga, tetapi juga belajar tentang nilai-nilai penting yang terkandung di dalamnya, seperti sportivitas, kerja sama tim, dan disiplin.
Dalam ekskul ini, selain pertandingan internal, siswa-siswi juga ikut berpartisipasi dalam kompetisi atau turnamen yang diadakan di sekolah lain. Pada kesempatan tertentu, siswa-siswi juga mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan dan kebudayaan. Dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, diharapkan siswa-siswi dapat memiliki mental dan daya juang yang tinggi untuk memperoleh hasil yang lebih baik, sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu siswa yang selalu mengikuti lomba bulutangkis adalah Kenzie Torence. Kenzie mengikuti berbagai perlombaan bulutangkis yang diadakan baik dari sekolah-sekolah maupun dari tempat ibadah (Vihara) atau dinas pendidikan dan kebudayaan. Untuk mengikuti perlombaan tersebut, tentunya tidak mudah, serta harus melewati perjuangan yang cukup berat, misalnya harus meluangkan banyak waktu untuk latihan, baik secara mandiri maupun dengan tim.
Kenzie memperoleh Juara 1 lomba single putra bulutangkis yang diadakan oleh Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Sunter, pada HUT SIMA dengan peserta anak-anak SMA dan mahasiswa yang beragama Buddha. Selain itu, pada perlombaan yang diadakan oleh Sekolah Springfield Puri Kembangan, Kenzie memperoleh juara 2 dengan melawan sekolah-sekolah SMA yang ada di Jakarta. Kenzie juga mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan atau O2SN. Ketika itu, dia mendapatkan juara 2 di JB 1, dilanjutkan ke tingkat provinsi yang diselenggarakan di UNJ Rawa Mangun, Jakarta Timur, dan mendapatkan juara 2.
Olahraga adalah salah satu cara yang efektif untuk mengurangi stres. Bulutangkis memberikan kesempatan bagi siswa-siswi untuk melepaskan ketegangan dan tekanan yang mereka rasakan dari kegiatan akademik. Selain itu, berolahraga juga dapat meningkatkan suasana hati berkat produksi endorfin, hormon yang membuat seseorang merasa lebih bahagia. Oleh karena itu, ekskul bulutangkis banyak diminati oleh siswa-siswi di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.
Kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis di sekolah tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga mendukung perkembangan sosial dan mental siswa. Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkannya, bulutangkis bisa menjadi pilihan yang sangat baik untuk diikuti. Oleh karena itu, sekolah-sekolah sebaiknya terus mendorong siswa-siswinya untuk terlibat dalam olahraga ini demi kesehatan dan perkembangan mereka secara keseluruhan. Selain kesehatan yang mereka peroleh, kegiatan non-akademik ini juga dapat menjadi salah satu syarat untuk masuk universitas dengan menggunakan jalur prestasi.
Penulis: Marji