Meningkatkan Pemahaman Buddha Dhamma dengan Pelatihan Atthasilani di Waktu Liburan Semester Ganjil Tahun Ajaran 2024/2025

Libur sekolah akhir semester ganjil tahun ajaran 2024/2025 akan segera tiba. Biasanya, momen liburan sudah sangat ditunggu-tunggu oleh para siswa-siswi karena akan menghabiskan liburan dengan keluarga tercinta untuk jalan-jalan atau pulang ke kampung halaman. Namun, yang dilakukan oleh siswi SMP yang bernama Bimbadewi Gunawan Jika dan Kinanti Danakirti sungguh sangat luar biasa. Jika teman-temannya pada saat liburan digunakan untuk jalan-jalan, mereka menggunakan liburannya untuk memperdalam keyakinan terhadap agama Buddha dengan mengikuti pelatihan Atthasilani selama dua minggu. Sebanyak 44 peserta mengikuti upacara penahbisan Atthasilani yang berlangsung di Vihara Sasana Paramitta Velusindoro Arama, Dusun Sigarut, Desa Rejosari, Kecamatan Bansari, Temanggung, pada Sabtu (28/12/2024). Acara ini dihadiri oleh tiga Bhikkhu Sangha dan tiga Atthasilani, di antaranya Bhante Santacitto sebagai Silacariya, Bhante Jayaratano, Bhante Vivittarato, Atthasilani Dhammanandini, Atthasilani Nimmanavasini, dan Atthasilani Pabhasanti.

Penahbisan ini menjadi bagian dari Program Latihan Atthasilani dan Samadhi Sementara Umum I 2024 yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Vihara Sasana Paramitta. Para peserta akan menjalani pelatihan selama satu minggu hingga Jumat (3/1/2025).

Ketua panitia kegiatan, Bhante Jayaratano, melaporkan bahwa para peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Timur, Bali, Tangerang, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, dan Jakarta. Dari total 66 pendaftar, sebanyak 22 orang mengundurkan diri sehingga tersisa 44 peserta yang mengikuti pelatihan. Peserta memiliki latar belakang pendidikan beragam, mulai dari SD hingga S-2.

“Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pendalaman dan pengamalan ajaran Buddha. Oleh karena itu, selama pelatihan, para peserta akan mengikuti pendidikan dan kegiatan yang meliputi Upasaka-Upasika Sila serta Atthasilani oleh saya sendiri, serta teori dan praktik meditasi Buddhis yang dipimpin oleh Bhante Santacitto,” jelas Bhante Jayaratano.

Bhante Santacitto, sebagai Silacariya, dalam pesan Dhammanya menekankan agar para Atthasilani menjalankan latihan ini dengan sungguh-sungguh. Di samping itu, bhante menyatakan bahwa dalam pelatihan ini, para Atthasilani menjalani praktik-praktik sebagai wujud perjuangan untuk mencapai kebebasan.

“Merupakan hal yang sangat baik Anda semua mempraktikkan kehidupan Atthasilani. Tetapi tentu ini bukan hanya sekadar untuk coba-coba, bukan untuk kelihatan keren, dan bukan untuk main-main. Latihan ini adalah perjuangan untuk mencapai tujuan kita sebagai umat Buddha, yaitu Nibbana. Maka, Anda harus sungguh-sungguh,” tegas Bhante Santacitto.

Semoga dengan mengikuti pelatihan Atthasilani ini, Bimbadewi Gunawan Jika dan Kinanti Danakirti semakin kuat keyakinannya terhadap ajaran Buddha serta menambah kebijaksanaannya agar bersikap dan berbuat sesuai dengan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh: Supangat