Silent Sitting, Sederhana Tapi Bermakna

Meditasi adalah bentuk latihan pikiran yang bertujuan agar kita mampu mengendalikan diri. Dengan memfokuskan konsentrasi pada satu titik, meditasi rutin membantu kita melepaskan pikiran negatif dengan mudah, seiring napas yang keluar dari hidung. Ketenangan yang diperoleh dari meditasi membuat diri kita lebih nyaman dan siap menghadapi aktivitas selanjutnya.

Di SMP Cinta Kasih Tzu Chi, setiap Selasa, Kamis, dan Jumat pagi sebelum pembelajaran dimulai, siswa dan guru dibiasakan melakukan silent sitting atau meditasi duduk. Dalam kegiatan ini, semua murid dan guru duduk diam, menikmati alunan instrumen musik yang diputar dari ruang siaran. Selama silent sitting, mereka memfokuskan perhatian pada setiap hembusan napas, yang kemudian membawa ketenangan pikiran. Kegiatan sederhana ini sangat penting untuk menciptakan kenyamanan bagi murid dan guru dalam memulai hari belajar mereka.

Silent sitting terbukti membantu murid menjadi lebih nyaman dan fokus. Setelah mencapai rasa nyaman, murid lebih mudah menerima pelajaran dan tugas. Hal ini diakui oleh Allan Darren, salah satu siswa SMP Cinta Kasih Tzu Chi, yang mengatakan, “Menurut saya, silent sitting membawa saya dalam ketenangan. Dengan mendengarkan musik yang menenangkan, saya merasa lebih fokus dan siap mengikuti kegiatan selanjutnya.”

Hal serupa juga diungkapkan oleh Jacqline Thai, siswa kelas VII di SMP Cinta Kasih Tzu Chi. “Saya menjadi lebih tenang saat melakukan silent sitting. Kadang-kadang saya melakukannya di rumah, dan setelah itu saya merasa emosi saya lebih terkendali,” katanya.

Master Cheng Yen pernah menyampaikan bahwa melalui meditasi, seseorang dapat mengurangi pikiran yang tidak perlu dan meningkatkan konsentrasi serta ketenangan mental. Kegiatan silent sitting di SMP Cinta Kasih Tzu Chi memberikan dampak positif, terutama bagi murid. Hal ini terbukti dari respon para siswa yang merasa bahwa silent sitting memberikan ketenangan batin. Seperti yang dikatakan oleh Master Cheng Yen, “Kondisi batin yang tenang, bahagia, dan berpikiran jernih, membuat kita dapat memikirkan sesuatu dengan jelas dan menyeluruh, serta berbicara dengan sopan dan pantas.”

Penulis: Pretty Klara Elizabeth

 

Add a Comment

Your email address will not be published.