Webtoon sebagai Wadah Kreatif untuk Meningkatkan Literasi, Menjaga Warisan Budaya, dan Membuka Peluang Karier bagi Generasi Muda

Webtoon dan Tren Kreatif di Era Digital

Dimulai sejak era pandemi Covid melanda seluruh negara, industri kreatif digital mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama di bidang komik, salah satunya melalui adaptasi webtoon ke berbagai media. Di Indonesia sendiri, banyak drama terkenal seperti True Beauty dan All Of Us Are Dead yang populer berasal dari webtoon. Fenomena webtoon memberikan pengaruh hingga menjadi tren global, termasuk di Indonesia, di mana generasi muda memberi apresiasi pada komik digital karena diproduksi secara kreatif sebagai media hiburan.

Selain sebagai bentuk ekspresi seni, webtoon menjadi wadah bagi siswa agar selalu bersemangat dalam melatih dan meningkatkan literasi serta kreativitasnya, sehingga siswa dapat menyalurkan karya-karya yang telah dibuat. Dengan konsep yang visioner dan visual yang kuat, webtoon juga dapat membantu anak-anak sekolah mengembangkan kemampuan membaca, berimajinasi, serta menciptakan karya sendiri. Bahkan, webtoon telah menciptakan peluang karier baru bagi kreator muda, khususnya di Indonesia, yang mampu bersaing di tingkat global.

Perkembangan Webtoon dari Korea ke Indonesia

Awal kemunculan webtoon dimulai di Korea Selatan pada awal 2000-an dengan konsep portal komik digital seperti Naver Webtoon dan Daum Webtoon. Seiring waktu berlalu, platform ini telah menjadi industri besar dengan banyak kreator yang menciptakan karya dengan bermacam-macam genre.

Di Indonesia, webtoon menapaki kepopulerannya setelah platform LINE Webtoon hadir pada 2015. Beberapa kreator lokal mulai mencoba mengunggah karya mereka dan mendapatkan pengakuan. Salah satunya adalah Faza Meong, kreator asal Indonesia yang dikenal dengan karyanya yang berjudul Si Juki. Karya tersebut berhasil diterbitkan di Webtoon dan kemudian diadaptasi menjadi film animasi oleh rumah produksi di Indonesia.

Webtoon sebagai Media untuk Mengasah Seni dan Sastra Siswa

Webtoon bukan sekadar media hiburan semata, tetapi juga dapat menjadi alat pendidikan yang efektif dalam mengembangkan keterampilan seni dan sastra siswa. Melalui pembuatan webtoon, siswa diajarkan cara menulis cerita dengan struktur yang baik, membangun karakter, serta mengembangkan ilustrasi yang menarik. Selain itu, webtoon juga bisa menjadi media untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia ke mancanegara.

Banyak cerita rakyat Indonesia seperti Malin Kundang dan Timun Mas dapat dikemas secara kreatif dalam format webtoon agar sesuai dengan karakteristik generasi muda sekarang. Dengan pendekatan ini, siswa dapat belajar sambil berkreasi, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal yang menjadi ciri khas atau keunikan suatu negara.

Mengembangkan Minat Siswa terhadap Webtoon

Sekolah memiliki peran penting dalam mendukung dan memfasilitasi siswa yang tertarik pada bidang seni digital dan literasi. Program ekstrakurikuler desain grafis, kelas menulis kreatif, hingga kolaborasi dengan industri kreatif dapat menjadi langkah awal dalam mencetak calon kreator webtoon masa depan. Dengan perkembangan cepat industri kreatif digital, dunia pendidikan juga harus beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Di era perkembangan teknologi digital ini, keterampilan kreatif seperti menggambar digital, menulis cerita, dan memahami alur visual storytelling menjadi semakin penting untuk dikuasai oleh siswa.

Karenanya, metode pembelajaran yang fleksibel dan kreatif diperlukan untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja yang lebih kompleks. Melalui webtoon, siswa tidak hanya belajar menciptakan karya, tetapi juga memahami pasar kreatif, hak cipta, serta strategi pemasaran digital yang merupakan keterampilan yang dibutuhkan siswa dalam membangun karier di industri kreatif. Oleh karena itu, sangat penting bagi dunia pendidikan untuk terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung bagi calon kreator muda. Berkat pendekatan pembelajaran yang tepat, platform Webtoon telah menjadi cara yang kreatif untuk meningkatkan literasi dan membuka peluang karier berdasarkan budaya lokal yang mampu bersaing di lingkungan global.

Penulis: Priwa Wirawan