Bulan Tujuh Penuh Berkah di SMP Cinta Kasih Tzu Chi

Pada hari Kamis, 4 September 2025, SMP Cinta Kasih Tzu Chi mengadakan kegiatan makan bersama. Namun, kegiatan kali ini sedikit berbeda karena bertepatan dengan peringatan “Bulan Tujuh Penuh Berkah”. Penamaan Bulan Tujuh Penuh Berkah berawal dari kisah pada 10 September 1974 silam, yang bertepatan dengan bulan ketujuh penanggalan lunar (Imlek). Untuk pertama kalinya, Shigong Shangren berceramah bahwa dalam Buddhisme, bulan tujuh Imlek adalah Bulan Penuh Berkah, Bulan Bakti, dan Bulan Penuh Sukacita.

Dalam ceramahnya, Shigong Shangren berpesan untuk tidak membakar kertas sembahyang, menyarankan untuk memperbanyak menolong orang yang membutuhkan, dan melakukan pelestarian lingkungan dengan bervegetarian. Sebagai bagian dari peringatan ini, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, tak terkecuali SMP Cinta Kasih Tzu Chi, mengadakan kegiatan makan bersama vegetarian yang diikuti oleh siswa dan guru. Kegiatan ini merupakan wujud sumbangsih para relawan Tzu Chi sekaligus upaya pelestarian lingkungan melalui pola makan berkesadaran. Kegiatan ini dilakukan di Aula TK untuk siswa kelas 7, sedangkan siswa kelas 8 dan 9 di kelasnya masing-masing.

Rangkaian kegiatan diawali dengan mempersiapkan dan menata makanan. Guru bidang studi membantu menyajikan makanan kepada siswa kelas 7 dan dibantu wali kelas sebagai alurnya. Sementara itu, petugas makan bersama siswa kelas 8 dan 9 mengambil makanan di kantor guru untuk dibawa ke kelas masing-masing.

Setelah semua makanan tersaji dan tertata di meja, seluruh siswa-siswi melakukan penghormatan kepada Shigong Shangren dengan tangan beranjali, lalu dilanjutkan dengan mendengarkan materi yang disampaikan oleh Shigu Ika mengenai filosofi Bulan Tujuh Penuh Berkah. Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan mendengarkan ceramah Master Cheng Yen tentang bervegetaris, menyelamatkan binatang, serta membimbing manusia untuk senantiasa berbuat baik.

Setelah mendengarkan ceramah Master, siswa-siswi mulai berbaris dan bersiap mengantre makanan dengan tertib dan rapi. Setelah semuanya selesai mengantre, mereka menyanyikan lagu “Gan En Ge”. Setelah itu, dilanjutkan dengan berdoa sesuai dengan keyakinannya masing-masing, dan anak-anak memulai menyantap makanan dengan penuh rasa syukur. Setelah siswa-siswi menyantap makanannya, kegiatan diakhiri dengan doa penutup.

Dengan adanya kegiatan ini, semoga dapat mempererat rasa kebersamaan, kepedulian, rasa syukur, serta menumbuhkan kebajikan agar mendapatkan keberkahan di dalam hidup kita. Hal ini sejalan dengan kata perenungan Master Cheng Yen: “Jika ingin memohon agar memiliki lebih banyak berkah, berarti harus melakukan perbuatan baik dalam tindakan nyata, dengan demikian baru bisa memperoleh keberkahan yang lebih banyak.”

Penulis: Mersiana