Hari Guru 2024 di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi
Perayaan Hari Guru di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi berlangsung pada hari Sabtu, 23 November 2024, di aula C Gedung TK. Tema yang diusung pada tahun ini adalah “Guru Hebat, Indonesia Maju.” Perayaan ini dilaksanakan dengan penuh sukacita, dihadiri oleh seluruh guru dan murid dari SD hingga SMP.
Kegiatan dimulai pada pagi hari untuk guru-guru SD dan SMP, yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.00. Suasana pagi itu terasa sangat istimewa saat para guru disambut dengan kehangatan dan keramahan oleh para murid. Senyuman tulus dan kata-kata sopan dari anak-anak menggambarkan betapa mereka menghargai para guru. Dengan penuh semangat, murid-murid mengantarkan setiap guru menuju aula C lantai 2, tempat perayaan berlangsung.
Acara dimulai dengan penyajian teh oleh murid-murid SD dan SMP untuk para guru. Setiap murid dengan hati-hati memberikan satu cangkir teh kepada satu guru, menciptakan suasana yang penuh harmoni. Penampilan isyarat tangan dari murid-murid SD, yang diiringi dengan lagu “Lao Shi Xin Pu Sa Xin”, semakin menambah kesyahduan di hati para guru. Tidak kalah menyentuh, puisi berantai yang dibawakan oleh siswa SMP membuat para guru terharu. Ketika murid-murid SD dan SMP menyanyikan lagu “Terima Kasih Cikgu”, suasana semakin hangat dan penuh emosi, menyentuh sanubari setiap yang hadir.
Suasana semakin akrab ketika para guru mengikuti lomba “Cerdas Cermat” dan “Teka-Teki Silang” (TTS), yang membawa tawa dan kebersamaan. Penampilan Daai Mama Komunitas juga menambah kebahagiaan di hati para guru, memberikan hiburan yang menyegarkan.
Acara puncak adalah ceramah dari Master Cheng Yen berjudul “Membina Tunas Baru dengan Pendidikan Bertahap”. Dalam ceramah tersebut, Master Cheng Yen mengajarkan makna ketulusan dan cinta kasih yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Seorang guru tidak hanya sekadar mengajar, tetapi juga harus mengajarkan dengan hati yang tulus dan penuh kasih sayang. Guru adalah orang yang menyebarkan pengetahuan, tata krama, dan prinsip kebenaran kepada murid-muridnya, mempersiapkan mereka untuk masa depan.
Di era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang pesat, seorang guru juga harus menjadi garda terdepan dalam memfilter hal-hal yang dapat merusak karakter generasi muda. Guru harus dapat beradaptasi dengan teknologi secara bijak dan efektif, serta mengaplikasikannya dalam pembelajaran untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan efektif di kelas. Guru yang penuh welas asih memiliki hati yang tulus dalam mendidik, menjadikan profesi ini bukan sekadar pekerjaan, tetapi panggilan hati untuk membangun masa depan dunia.
Sebagai penutup, kata perenungan Master Cheng Yen menggema: “Menggarap ladang batin dan memberikan pendidikan secara bertahap. Membina murid-murid yang rendah hati, ramah, sopan, dan memahami kebenaran, serta mengairi dengan cinta kasih yang tulus untuk menumbuhkan tunas baru.” Pesan ini mengingatkan kita akan peran penting guru dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa dengan penuh kasih dan ketulusan.
Penulis: Anna Septiana T, S.Psi.