Mendekatkan Jiwa Anak Dan Orang Tua Melalui Prosesi Basuh Kaki
Ada dua hal di dunia ini yang tidak dapat ditunda dalam pengerjaannya, yaitu berbakti kepada orang tua dan berbuat baik kepada sesama. Hal ini diimplementasikan dalam kegiatan Hari Bakti kelas 1 SD Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng pada Rabu, 18 Desember 2024, pukul 13.00–15.00 WIB, dengan tema “Berbakti merupakan wujud cinta kasih kepada orang tua, mampu merawat diri dengan bervegetarian sejak dini sebagai praktik melindungi bumi.” Kegiatan ini merupakan program tahunan sekolah di akhir semester ganjil, yang diselenggarakan oleh kelas 1 dengan penanggung jawab, Ibu Widiastuti, M.Pd.
Setelah registrasi kehadiran orang tua, kegiatan dibuka dengan doa, penghormatan kepada Shi Gong San Ren, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang dipandu oleh Mr. Marcel dan Ms. Lusi selaku pembawa acara.
Sebelum acara inti prosesi basuh kaki dimulai, para orang tua menyaksikan drama musikal berjudul “Bumi, Aku, dan Sahabatku”. Drama ini menekankan pentingnya menjaga bumi dengan bervegetarian, mengangkat isu bullying, dan menanamkan kemandirian pada siswa sejak dini. Penampilan ini diakhiri dengan gerak dan lagu “Senyuman Terindah”, yang semuanya diperankan oleh siswa-siswi kelas 1 SD Cinta Kasih Tzu Chi.
Momen yang paling ditunggu-tunggu pun tiba, yaitu prosesi basuh kaki yang dipandu oleh Ika Sg. Prosesi ini merupakan pengalaman pertama bagi sebagian besar orang tua, khususnya mereka yang sebelumnya menyekolahkan anaknya di TK/PAUD di luar Rusun Cinta Kasih Tzu Chi. Banyak orang tua terharu dan berlinang air mata karena merasakan kehangatan antara ibu dan anak, yang diharapkan dapat mempererat hubungan jiwa keduanya. Harapannya, anak-anak terus berbakti kepada orang tua hingga akhir hayat.
Setelah prosesi basuh kaki, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian rapor, yang merupakan laporan pencapaian siswa selama satu semester baik dalam aspek akademik maupun non-akademik.
Acara terakhir adalah pengumuman siswa teladan dari lima kelas paralel. Siswa-siswa ini dipilih berdasarkan seleksi akademik dan budi pekerti, salah satunya adalah keaktifan dalam kegiatan Ai De Xi Wang. Para penerima penghargaan ini mendapatkan beasiswa berupa pembebasan SPP selama enam bulan.
Kegiatan ditutup dengan doa, diikuti sesi foto bersama siswa, orang tua, dan guru. Diharapkan acara ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari pendidikan jiwa, sehingga anak dan orang tua semakin bijaksana.
“Pendidikan adalah harapan bagi sebuah kehidupan. Dengan pendidikan yang baik, maka kehidupan dan jiwa kebijaksanaan anak-anak akan tumbuh dan berkembang secara bersamaan.”
–Master Cheng Yen–
Penulis: Pahru, S.Pd.I., M.Pd.