Menggali Hikmah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Tahun 2024: Menanamkan Karakter Saleh Pribadi dan Sosial

Pada Jumat, 20 September 2024, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi kembali mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi siswa-siswa yang beragama Islam. Kegiatan tahunan ini merupakan bagian dari perayaan hari besar Islam yang bertujuan untuk memperdalam iman, taqwa, dan akhlak siswa. Peringatan ini diharapkan tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga memberikan dampak positif yang terlihat pada karakter dan ketaatan beragama siswa.

Hikmah dari Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

  1. Menumbuhkan Kesadaran Taat Beribadah Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan kembali nilai-nilai kehidupan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan utama dalam beribadah dan bermasyarakat. Dalam hal ini, surat Al-Ahzab ayat 21 menjadi dasar, “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu.” Nabi Muhammad SAW adalah panutan sebagai pemimpin, pedagang, kepala keluarga, dan anggota masyarakat. Penanaman teladan ini memberikan bekal penting bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Mengajarkan Konsep Kemandirian Dalam kajian hikmah Maulid, kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang sejak kecil hidup mandiri setelah menjadi yatim piatu, menjadi inspirasi. Kisah ini menunjukkan bahwa kemandirian, kesabaran, dan ketekunan adalah karakter yang penting dalam menghadapi ujian hidup. Siswa didorong untuk menjadi pribadi yang mandiri dalam kegiatan keluarga, masyarakat, serta dalam belajar.
  3. Menanamkan Sikap Toleransi dan Kebersamaan Dalam konteks kehidupan masyarakat, toleransi merupakan nilai penting yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan pemahaman yang benar mengenai agama, siswa diharapkan dapat menghargai perbedaan tanpa merasa superior. Surat Al-Kafirun ayat 6, “Untukmu agamamu dan untukku agamaku,” dan Al-Hujurat ayat 13, “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan… agar kamu saling mengenal,” menjadi landasan penting dalam pembelajaran toleransi.
  4. Mengajarkan Sikap Amanah dalam Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dikenal karena keempat sifat utama sebagai rasul: sidiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tablig (menyampaikan kebenaran), dan fatonah (cerdas). Keempat sifat ini penting sebagai dasar untuk menjadi manusia yang berguna bagi orang lain. Siswa diharapkan bisa memegang amanah dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dan masyarakat, terutama dalam peran mereka sebagai pemimpin masa depan.

Dengan peringatan Maulid Nabi ini, siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi diharapkan dapat meneladani Nabi Muhammad SAW, menjadi pribadi yang saleh, baik secara pribadi maupun sosial, dan mampu membawa manfaat bagi masyarakat.

Penulis: A. Bukhori

Add a Comment

Your email address will not be published.