Menggerakkan Shou Yu SMP Cinta Kasih Tzu Chi

Shou Yu (Isyarat Tangan) merupakan salah satu tradisi Tzu Chi yang berawal sejak tahun 1981. Tim Shou Yu, yang terdiri dari guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi perwakilan TK, SD, SMP, SMA, dan SMK, mengadakan kompetisi isyarat tangan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu, 18 Agustus 2024, dengan tema “Pelestarian Lingkungan”. Kelas Shou Yu yang rutin dilaksanakan setiap hari Jumat pukul 14.00 hingga 15.00 dipandu oleh Vina Lao Shi, yang juga berperan sebagai pelatih dalam kompetisi tersebut. Dalam kesempatan ini, isyarat tangan yang dilatih Vina Lao Shi kepada guru-guru, termasuk yang berasal dari unit SMP, adalah isyarat tangan “Mengembalikan Wajah Bahagia Bumi,” yang diikuti oleh empat orang guru. Rencananya, isyarat tangan “Mengembalikan Wajah Bahagia Bumi” akan ditampilkan bersamaan dengan acara perlombaan HUT Kemerdekaan RI ke-79.

“Isyarat tangan bagi saya sebenarnya adalah dasar untuk kita bisa berkomunikasi ketika bertemu dengan tunanetra dan tunarungu,” ujar Henny Lao Shi, yang merupakan guru Budaya Humanis SMP. “Karena ini pengalaman baru juga buat saya, ditambah dengan adanya kompetisi isyarat tangan sebagai tantangan untuk saya dan tim di SMP bahwa kami juga bisa memberikan yang terbaik, walaupun kami adalah tim Shou Yu SMP yang baru,” tambahnya.

Setelah mendapat pengarahan dan pembelajaran beberapa gerakan, guru-guru SMP juga mengambil kesempatan untuk berlatih selepas bekerja. Mulai dari membentuk formasi, latihan tanpa lagu, hingga setiap gerakan yang belum tepat, terus diulang dan diperbaiki hingga sesuai dengan irama lagu.

“Ini tahun pertama saya bergabung di tim Shou Yu. Sebenarnya, isyarat tangan bukan hal yang asing di telinga saya, karena saya sudah lama bekerja di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi. Awalnya, saya kaget begitu bergabung dengan tim Shou Yu dan langsung ada info lomba isyarat tangan. Saya sempat berpikir apakah saya bisa atau tidak, tapi sebenarnya isyarat tangan itu menyenangkan, karena melatih otak dan gerakan kita juga,” jelas Yeci Mey Linda, guru SMP yang bergabung di tim Shou Yu.

Penulis: Aida Nurrahayu