Meningkatkan Minat Siswa dalam Sains Melalui Science Club
Ketertarikan siswa terhadap bidang sains cukup tinggi, namun terkadang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas belum sepenuhnya mewadahi siswa-siswi yang memiliki minat dan bakat lebih dalam sains. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan jam pelajaran IPA di kelas dan materi yang harus diselesaikan dalam satu tahun ajaran. Akibatnya, tidak semua konsep dapat dipraktikkan di dalam kelas, sehingga kebutuhan siswa-siswi yang tertarik mendalami ilmu sains terasa kurang terpenuhi. Science Club hadir sebagai wadah untuk siswa yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap dunia sains, dengan harapan akan terbentuk karakter ilmuwan dalam diri mereka.
Science Club adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler di SMP Cinta Kasih Tzu Chi. Kegiatan ini berlangsung di luar jam pelajaran, yaitu setiap hari Kamis pukul 14.00-15.30 WIB, bertempat di laboratorium IPA atau di kelas 7B SMP Cinta Kasih Tzu Chi. Science Club terdiri dari 15 siswa yang dibina oleh Ibu Nurhayati dan Ibu Mersiana. Dalam kegiatan ini, siswa-siswi diajak untuk melakukan eksperimen atau observasi yang menyenangkan guna memahami konsep-konsep ilmiah. Mereka juga mempelajari kembali materi IPA dan mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru pembina.
Science Club tidak hanya memberikan pemahaman mendalam tentang berbagai cabang ilmu pengetahuan, tetapi juga mendorong kreativitas, rasa ingin tahu, serta kemampuan berpikir analitis para siswa. Science Club menciptakan suasana yang mendukung perkembangan pemahaman siswa terhadap dunia sains, sekaligus merangsang ketertarikan mereka untuk mengeksplorasi lebih jauh di bidang ini. Selain itu, Science Club juga berperan sebagai wadah untuk mempersiapkan siswa dalam berkompetisi, khususnya dalam pelajaran IPA, sehingga dapat mengukir prestasi dan membawa kebanggaan bagi sekolah.
Menurut Ibu Nurhayati, selaku guru pembina Science Club, “Anak-anak sangat antusias dan bersemangat dalam melakukan eksperimen. Mereka mendapatkan banyak hal baru dari kegiatan yang dilakukan.” Terlepas dari antusiasme siswa, peran guru sangat penting dalam memberikan pengarahan dan bimbingan. Sebelum disampaikan kepada siswa, guru terlebih dahulu mempraktikkan eksperimen untuk menghindari kegagalan saat pelaksanaan kegiatan. Hal ini sejalan dengan kata-kata perenungan Master Cheng Yen: “Untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, tetapi dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.”
Penulis: Mersiana, S.Si.