Perpaduan Harmoni Tiga Perayaan
Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-21 dengan penuh kebahagiaan dan semangat. Perayaan ini tidak hanya menj adi momen penting bagi seluruh keluarga besar sekolah, tetapi juga diwarnai dengan berbagai kegiatan yang meriah dan penuh makna. Acara ini tidak hanya sekadar merayakan berdirinya sekolah yang telah berjasa dalam mendidik generasi penerus bangsa, tetapi juga diselenggarakan bertepatan dengan dua momen penting lainnya: Bulan Tujuh Penuh Berkah Tzu Chi dan perayaan HUT RI ke-79.
Perayaan kali ini dirancang secara khusus untuk memadukan tiga momen besar yang memiliki makna mendalam bagi seluruh civitas akademika dan masyarakat sekitar. Yang pertama adalah ulang tahun ke-21 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, yang telah menjadi tempat belajar dan tumbuh bagi ribuan siswa dari berbagai latar belakang. Dalam usia 21 tahun ini, sekolah telah membuktikan komitmennya dalam memberikan pendidikan yang berkualitas serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang yang sejalan dengan filosofi Yayasan Buddha Tzu Chi.
Kedua, perayaan ini juga bertepatan dengan Bulan Tujuh Penuh Berkah Tzu Chi. Bulan ini, dalam tradisi Tzu Chi, dikenal sebagai momen untuk memperbanyak kebajikan, bersumbangsih, dan mendoakan agar segala sesuatu berjalan dengan baik. Bulan Tujuh Penuh Berkah ini juga mengajarkan pentingnya rasa syukur dan sikap rendah hati. Di tengah kesibukan dan perayaan, seluruh peserta dan undangan diingatkan untuk tetap menjaga kesederhanaan, saling menghormati, dan memperbanyak kebaikan.
Ketiga, perayaan ini juga diselaraskan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79. Momen kemerdekaan ini adalah saat yang tepat untuk mengingat kembali perjuangan para pahlawan bangsa dan merefleksikan semangat kebangsaan yang harus terus kita jaga. Dalam semangat kemerdekaan ini, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi mengajak seluruh siswa, guru, dan masyarakat untuk bersama-sama merayakan kebebasan dan kedamaian yang telah diraih dengan susah payah.
Untuk memeriahkan perayaan yang penuh dengan makna ini, diadakan berbagai lomba yang melibatkan seluruh elemen sekolah, dari siswa hingga guru, serta masyarakat sekitar. Lomba-lomba ini tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kerja sama, dan kreativitas.
Salah satu lomba yang paling menarik perhatian adalah Lomba Isyarat Tangan. Lomba ini melibatkan para guru dari berbagai jenjang unit untuk mengekspresikan lagu-lagu melalui gerakan tangan yang terlihat indah dan serasi. Lomba ini tidak hanya memperlihatkan keterampilan motorik dan kreativitas para guru, tetapi juga menekankan pentingnya komunikasi non-verbal dan keselarasan gerak dalam tim. Setiap tim tampil dengan semangat tinggi, menampilkan gerakan yang harmonis dan penuh makna, sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
Tidak kalah menarik adalah Lomba Memasak Vegetarian yang diikuti oleh anak bersama orang tua. Lomba ini mengajak peserta untuk berkreasi dengan bahan-bahan nabati, menghasilkan hidangan vegetarian yang lezat, sehat, dan menarik. Melalui lomba ini, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat serta kecintaan terhadap alam. Selain itu, lomba ini juga menekankan nilai-nilai Tzu Chi yang selalu mengedepankan gaya hidup vegetarian sebagai bentuk rasa kasih sayang terhadap semua makhluk hidup. Para juri menilai setiap hidangan berdasarkan cita rasa, penampilan, dan kreativitas dalam penggunaan bahan-bahan lokal.
Yang tidak kalah seru adalah penampilan anak-anak dari setiap unit di sekolah. Setiap unit menampilkan berbagai pertunjukan, mulai dari tarian tradisional, drama, hingga gerak dan lagu. Pertunjukan ini menjadi ajang bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri dan menampilkan bakat-bakat terpendam mereka. Dengan bimbingan para guru, anak-anak menampilkan pertunjukan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat dengan pesan-pesan moral dan kebangsaan.
Acara ini juga semakin semarak dengan adanya lomba tumpeng yang dilakukan oleh guru maupun karyawan sekolah setiap unitnya dengan mengusung 3 tema besar. Lomba tumpeng ini menantang para guru dan karyawan untuk menghias tumpeng dengan kreatif, menggambarkan simbol-simbol kemerdekaan, menggabungkan semangat dari Bulan Tujuh Penuh Berkah dan ulang tahun sekolah. Tumpeng, yang merupakan bagian dari tradisi kuliner Indonesia, menjadi media ekspresi yang sangat menarik. Para peserta berhasil mengkreasikan tumpeng dalam berbagai bentuk, seperti bendera merah putih, lambang Tzu Chi, dan berbagai simbol kemerdekaan lainnya. Setiap tumpeng dinilai dari segi keindahan, kreativitas, dan kesesuaian tema.
Yang tak kalah penting dari seluruh rangkaian acara ini adalah kesempatan bagi para guru, khususnya guru TK, untuk ikut bersumbangsih. Mereka dilibatkan dalam berbagai kegiatan, baik sebagai peserta lomba maupun sebagai pendukung di balik layar. Para guru ini diberikan kesempatan untuk menunjukkan keterampilan mereka dalam lomba memasak, serta turut andil dalam persiapan dan pelaksanaan acara. Partisipasi para guru ini tidak hanya menambah semarak acara, tetapi juga menjadi bentuk pengabdian mereka kepada sekolah dan masyarakat.
Perayaan HUT ke-21 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang dipadukan dengan Bulan Tujuh Penuh Berkah dan HUT RI ke-79 ini bukan sekadar perayaan biasa. Ini adalah momen untuk merefleksikan perjalanan panjang sekolah dalam mendidik generasi penerus bangsa, serta kesempatan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama.
Dengan semangat yang sama, seluruh keluarga besar Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi berharap agar sekolah ini terus menjadi pelita bagi dunia pendidikan di Indonesia, tempat di mana setiap anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, penuh kasih, dan berkontribusi bagi bangsa dan negara. Semoga dengan semangat kebersamaan dan kasih sayang yang terus dijaga, sekolah ini dapat terus melangkah maju, memberikan yang terbaik bagi siswa-siswinya, dan menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Penulis: Noviska Arfa