Semangat Memperingati Hari Pendidikan Nasional di SMK Cinta Kasih Tzu Chi dengan Perlombaan Rummikub

Setiap tanggal 2 Mei, seluruh masyarakat Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) sebagai bentuk penghormatan terhadap Bapak Pendidikan, Ki Hajar Dewantara, pelopor Pendidikan Nasional, dan juga tokoh-tokoh pendidikan lainnya. Momen ini bukan hanya ajang seremonial, tetapi juga momentum untuk merefleksikan kembali makna pendidikan yang merdeka, menyenangkan, dan membangun karakter peserta didik.

Di tahun 2025 ini, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi mengusung tema HARDIKNAS “Membangun Pendidikan Inklusif dengan Menghargai Keanekaragaman dan Kebudayaan”. Dalam semangat Hardiknas tahun ini, SMK Cinta Kasih Tzu Chi menggelar beberapa kegiatan perlombaan. Salah satu lomba unik dan edukatif kali ini adalah Perlombaan Rummikub yang melibatkan siswa-siswi dari berbagai kelas. Rummikub adalah permainan strategi berbasis angka yang mengasah kemampuan berpikir logis, mengenali pola, berhitung cepat, serta berkolaborasi dalam suasana kompetitif yang menyenangkan.

Permainan ini bukan sekadar hiburan. Ia menjadi sarana pembelajaran numerasi yang kontekstual dan menyenangkan. Di tengah tantangan penguatan literasi numerasi di kalangan pelajar, Rummikub mampu menjadi jembatan antara permainan dan pembelajaran bermakna. Siswa belajar menyusun angka, mengenali urutan, warna, dan mencari strategi terbaik untuk “habis” lebih dulu dari lawan. Permainan ini juga melatih logika berpikir dan pemecahan masalah, manajemen waktu dan perencanaan strategi, kerjasama, dan sportivitas.

Perlombaan yang diadakan di kelas X PPLG1 pada Rabu, 30 Mei 2025, ini diikuti oleh 34 siswa dari berbagai kelas. Mereka bertanding secara individu, menunjukkan strategi terbaik dalam menyusun angka dan menghabiskan keping Rummikub di tangan. Suasana kelas penuh semangat, sorak sorai, dan tawa riang—menunjukkan bahwa belajar bisa benar-benar menyenangkan. Melalui kegiatan seperti ini, SMK Cinta Kasih Tzu Chi berkomitmen menciptakan lingkungan belajar yang mendukung Profil Pelajar Pancasila: pelajar yang bernalar kritis, mandiri, dan mampu bekerja sama.

Mari terus kobarkan semangat belajar yang menyenangkan dan bermakna—karena seperti kata Ki Hajar Dewantara: “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya. Pendidikan hanya menuntun tumbuhnya kodrat itu.”

Penulis: Maria Paskani

Add a Comment

Your email address will not be published.