Asesmen yang Merayakan Keberagaman: Menemukan Potensi Unik Setiap Murid dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

Asesmen yang selama ini kita kenal seringkali hanya mengukur satu aspek kemampuan siswa. Padahal, setiap anak memiliki kecerdasan dan bakat yang berbeda-beda. Bayangkan jika mereka merasa dilihat, didengar, dan dihargai. Asesmen yang berpihak pada murid dapat menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memberdayakan.

Asesmen yang berpihak pada murid adalah pendekatan penilaian yang lebih menekankan pada perkembangan individu siswa daripada sekadar memberikan nilai. Sebagai bentuk asesmen yang berpihak pada murid, saya mengajak siswa untuk berkreasi melalui proyek adaptasi fairy tale klasik. Dengan memberikan kebebasan berekspresi, saya ingin mereka tidak hanya menunjukkan pemahaman terhadap struktur teks dan unsur kebahasaan, tetapi juga mengeksplorasi kreativitas dan sudut pandang unik mereka dalam membuat cerita fairy tale klasik menjadi versi modern. Berikut beberapa tahap yang saya lakukan.

Kegiatan Eksplorasi

Sebelum mencapai hasil akhir, saya meminta siswa mengeksplorasi perpustakaan dan mencari buku fairy tales yang mereka inginkan untuk diadaptasi. Hasil pencapaian mereka dilaporkan dalam worksheet seperti ini. Tidak hanya mengetahui isi cerita, namun siswa juga belajar mengenal identitas buku. Selama kegiatan ini, saya membimbing dan mengarahkan siswa agar mereka tetap mengikuti instruksi yang diberikan.

Membuat Proposal

Setelah menentukan judul fairy tale yang akan diadaptasi, siswa menentukan produk karya yang diinginkan. Saya memberikan pilihan produk yang bisa dibuat oleh siswa, dapat berupa bentuk narasi, komik, illustration book, lagu, dan puisi. Pilihan tersebut dihasilkan dari pengamatan dan hasil asesmen diagnostik non-kognitif yang dilakukan pada awal semester.

Pembuatan Produk

Ketika proposal sudah disetujui oleh guru, siswa mulai membuat produk. Proses pembuatan produk hanya dikerjakan saat jam pelajaran berlangsung agar guru dapat memantau prosesnya. Hasil produk seluruh siswa berbentuk digital dan dijadikan dalam bentuk e-book yang masih disusun sampai saat ini.

Proses menjadi kunci dalam asesmen yang berpihak pada murid. Asesmen yang efektif tidak hanya berfokus pada hasil akhir, tetapi juga pada bagaimana siswa mencapai hasil tersebut. Maka dari itu, dalam setiap proses, saya berupaya memberikan umpan balik yang tidak hanya menghargai usaha siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk terus berkembang dan mencapai kemajuan yang lebih baik.

Menerapkan asesmen yang berpihak pada murid memang membutuhkan waktu dan usaha yang ekstra. Namun, melihat antusiasme dan kreativitas siswa, saya yakin bahwa ini adalah investasi yang sangat berharga.

Penulis : Intan Dwi Apriliani

Add a Comment

Your email address will not be published.