Program Pemilahan Sampah di Lingkungan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi sebagai Upaya menumbuhkan Kesadaran Lingkungan.

Pengertian sampah menurut World Health Organization, sampah merupakan sesuatu yang sudah tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia. Sedangkan menurut undang-undang RI nomor 18 tahun 2008, sampah didefinisikan sebagai sisa kegiatan manusia sehari-hari atau proses alam yang berbentuk padat. Klasifikasi sampah dibedakan menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik bersifat Biodegradable atau mudah diuraikan oleh makhluk mikroorganisme, sedangkan sampah anorganik merupakan sampah Non-Biodegradable. Sampah dapat berasal dari pemukiman masyarakat hasil dari kegiatan anggota keluarga, wilayah umum publik seperti stasiun, pasar dan terminal serta berasal dari tempat-tempat layanan masyarakat seperti perkantoran, rumah sakit,  klinik, dan sekolah.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merilis data tahun 2023 dari sumber pendataan 366 kabupaten/kota, menyatakan bahwa jenis sampah tingkat pertama terbanyak adalah sampah sisa makanan 39,65% , diikuti sampah anorganik berupa plastik di tingkat kedua 19,21%, kayu/ranting 12,09%, kertas/karton 10,83%, logam 3,24%, kain 2,91%, karet/kulit 2,53%, kaca 2,46% dan lainnya 7,08%.  Sampah anorganik bersifat sulit diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga keberadaannya  seringkali mencemari ekosistem tanah dan air.

 Pengolahan sampah dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya melalui proses pencacahan, pemilahan, insinerasi, gasifikasi, pengolahan secara biologi dan kimia. Khusus untuk sampah anorganik umumnya dilakukan dengan cara pemilahan sampah berdasarkan jenisnya dan kegunaannya, ada yang dapat didaur ulang (Recycle) atau penggunaan kembali untuk kegunaan yang berbeda (Reuse).

Yayasan Buddha Tzu Chi Wiyata Indonesia dengan salah satu misi-nya yakni pelestarian lingkungan, mensinergikan misi ini ke dalam misi pendidikan melalui Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.

Program pemilahan sampah di sekolah Cinta Kasih Tzu Chi diadakan dengan tujuan selain mendukung misi pelestarian lingkungan dari yayasan, juga sebagai bentuk tanggung jawab sekolah untuk mengedukasi dan menyadarkan peserta didik akan pentingnya kebersihan lingkungan untuk kelangsungan masa depan bumi yang lebih baik bagi generasi mendatang. Sehingga diharapkan pengetahuan dan kesadaran lingkungan yang dibawa peserta didik dari sekolah, serta merta menularkan kesadaran kepada keluarga, dari keluarga ke masyarakat dan dari masyarakat untuk dunia.

Pemilahan sampah di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi diadakan setiap hari Selasa dan Jumat. Peserta didik, Guru dan karyawan dihimbau jika di rumahnya terdapat sampah anorganik yang masih dapat didaur ulang atau digunakan kembali, mereka bisa membawanya ke sekolah di hari tersebut.

Setelah terkumpul, kemudian peserta didik dari unit TK, SD, SMP, SMA dan SMK serta didampingi oleh guru secara bergantian hari, melakukan pemilahan sampah sesuai jenis dan kegunaannya. Botol plastik dipisahkan dari tutup dan plastik merk-nya,  lalu diremas-remas/dipres untuk menghemat tempat. Kertas dan kardus dipisahkan berdasarkan jenis dan kualitasnya. Botol bekas kemasan barang-barang rumah tangga juga dibersihkan dan dikategorikan berdasarkan jenis plastiknya. Proses pemilahan ini tidak hanya melatih motorik peserta didik, tetapi juga meningkatkan pengetahuan mereka tentang jenis-jenis sampah dan cara mengolahnya.

Kegiatan Pemilahan sampah ini tidak hanya sebatas kegiatan rutin. Kegiatan ini memiliki tujuan yang lebih besar, yaitu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan merupakan bagian dari nilai-nilai yang ingin ditanamkan pada peserta didik agar mereka tumbuh menjadi generasi yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan. Dengan memilah sampah, peserta didik diajarkan untuk menghargai setiap barang dan tidak membuangnya begitu saja.

Pemilahan sampah di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi merupakan bagian dari upaya global untuk mengatasi masalah sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan. Melalui kegiatan ini, diharapkan tindakan kecil dari peserta didik yang dilakukan secara konsisten dapat membawa perubahan besar bagi lingkungan dan menjadi agen perubahan untuk menginspirasi orang-orang di sekitarnya dengan turut serta dalam menjaga lingkungan.

Penulis: Toto Sunoto

Add a Comment

Your email address will not be published.